Peneliti BRIN Sebut Inovasi Metabolomik, Kurangi Gas Metana Pada Pakan Ternak

oleh -5 views
Pakan Ternak
Foto : Istockphoto

Panennews.com – Salah satu tantangan terbesar dalam dunia penelitian peternakan yaitu menciptakan solusi pakan yang efisien dan efektif bagi ruminansia, yang di antaranya dilakukan dengan menekan produksi gas metana.

Emisi gas rumah kaca sendiri, khususnya metana berkontribusi pada pemanasan dan merepresentasikan kehilangan energi bagi ternak sebesar 2-12%.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam hal ini terus berupaya melakukan inovasi untuk menemukan solusi tersebut.

Hal itu disampaikan Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan BRIN, Rusli Fidriyanto yang memaparkan penelitiannya berjudul “Penggunaan Analisis Metabolomik untuk Evaluasi Pakan Ruminansia” pada Seminar Applied Zoologi Commune, di KST Soekarno-Cibinong.

Menurut Rusli ada berbagai metode untuk mengevaluasi pakan ternak, termasuk pengunaan analisis in vitro dan in vivo.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, tahap in vitro difokuskan untuk mengetahui tingkat kecernaan pakan dengan mensimulasikan kondisi sistem pencernaan ruminansia di laboratorium.

Baca Juga :   Bantuan Alsintan Traktor Roda Dua, Permudah Petani Garap Lahan Sawah

Selain digunakan untuk mengukur kecernaan pakan, metode ini juga digunakan untuk mengetahui produksi gas metana yang menjadi perhatian utama industri peternakan karena kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca.

“Metana sendiri memiliki efek pemanasan global yang lebih kuat dibandingkan karbondioksida (CO2),” jelasnya, Senin (21/10/2024).

Kemudian untuk tahap in vivo, pengukuran parameter dapat dilakukan lebih luas yang mencakup profil mikroba rumen, senyawa metabolit cairan rumen, hematologic darah, senyawa metabolit plasma darah, senyawa metabolit cairan urin, dan senyawa metabolit feses.

Hal ini memungkinkan penilaian yang lebih komprehensif terkait dampak pakan tidak hanya pada produksi gas metana tetapi juga pada kesehatan ternak.

Baca Juga :   Jangan Dilewatkan, Ini 3 Manfaat Jagung Untuk Pakan Burung Perkutut

Evaluasi pakan melalui analisis in vitro dan in vivo dapat didukung dengan analisis metabolomik yakni metode yang fokus pada identifikasi dan kuantifikasi senyawa-senyawa kecil hasil metabolisme.

Pemanfaatan analisis metabolomik dalam evaluasi pakan merupakan salah satu aspek penting untuk inovasi pakan berbasis sains. Metode ini memungkinkan para peneliti untuk lebih memahami perubahan yang terjadi dalam tubuh ternak setelah mengonsumsi pakan tertentu.

Sejak berkembang pesat pada tahun 2013, metabolomik menawarkan cara baru untuk mengevaluasi pengaruh senyawa bioaktif dalam pakan terhadap metabolisme tubuh ternak.

“Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai pakan aditif yang memiliki potensi tidak hanya dapat menurunkan produksi gas metana, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan ternak” ungkap Rusli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.