Mentan Amran Sebut Penggunaan Combine Harvester, Genjot Produksi Pertanian

oleh -8 views
download
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan tanam sekaligus panen padi di Desa Sunggumanai Kecamatan Patallasang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

“Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern. Proses usahatani akan lebih efisien dan biaya produksi juga lebih murah,” ungkap Amran saat ditemui awak media.

Mentan Amran pun mempraktikkan penggunaan combine harvester saat melakukan panen. Ia menegaskan dengan menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern seperti combine harvester, produksi akan meningkat.

“Sekarang saatnya kita operasikan alat panen sehingga menekan biaya 60 sampai 70 persen kemudian losses berkurang 20 persen. Biaya murah dan pastinya meningkatkan produksi,” kata Mentan Amran, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga :   Optimasi Lahan, Upaya Kementan - Kemendagri Dongkrak Produksi Pangan

Basri, salah satu petani muda yang sudah sudah tiga tahun terjun di dunia pertanian mengakui bahwa penggunaan alat mesin pertanian, salah satunya combine harvester, sangat bermanfaat dan signifikan.

“Semenjak ada combine (harvester), kami merasa terbantu. Proses panen lebih cepat, gabah tidak banyak yang terbuang dan biaya bisa ditekan,” ungkap Basri.

Selain penggunaan Alsintan modern, pompanisasi yang tengah digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya menjaga produksi padi dengan mengoptimalkan sumber air, diakui Basri dan petani lainnya, memiliki dampak yang besar.

“Kemarin itu sebelum ada pompanisasi, kita panen cuma sekali satu tahun. Tapi setelah kita mendapatkan bantuan pompa, Alhamdulillah tahun ini sudah bisa dua kali. Bahkan selesai panen kali ini kita akan memulai tanam untuk mengejar panen ketiga kalinya,” ujarnya.

Baca Juga :   Mentan SYL Ajak Pengusaha Perkuat Sektor Pertanian

Sebagai informasi, pompanisasi merupakan upaya Kementan dalam rangka penambahan areal tanam (PAT) yang dikonsentrasikan di daerah-daerah sentra produksi, diantaranya Sulawesi Selatan.

Sulawesi Selatan merupakan penghasil beras nomor 4 nasional. Realisasi PAT di Sulawesi Selatan telah mencapai 97,53% dengan luasan 106.710 hektare dari total target 109.412 hektare.

Sementara untuk Kabupaten Gowa yang merupakan kawasan penopang pangan di bagian selatan Sulawesi Selatan capaian LTT sudah lebih dari 100% yaitu 71.230 hektare dari target 70.087 hektare.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.