Konsumsi Kopi Melonjak, Jadi Peluang Indonesia Tingkatkan Ekspor Kopi Ke PEA

oleh -7 views
biji kopi
Ilustrasi Biji Kopi - Foto : Pixabay

Panennews.com – Peluang pasar kopi di negara-negara kawasan teluk semakin terbuka lebar. Hal ini dikarenakan terjadi lonjakan konsumsi kopi di negara-negara kawasan teluk dalam satu dekade terakhir.

Pelaku usaha dan eksportir kopi dapat secara spesifik membidik pasar di Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk dijadikan sebagai hub bagi pasar kopi Indonesia.

Hal ini disampaikan Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Dubai Widy Haryono dalam seminar bertajuk “Peluang Pasar Kopi Indonesia di UEA” hari ini, Jumat (11/10/2024) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang berlangsung pada 9–12 Oktober 2024.

“Konsumsi kopi di negara-negara teluk meningkat hingga tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir. PEA sendiri merupakan negara konsumen kopi terbesar di antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC),” kata Widy.

Baca Juga :   Dorong Protokol Ekspor Walet, Barantan Gandeng KBRI Beijing

Selain itu, Widy juga mengatakan konsumsi kopi di PEA pada 2023 naik 85 persen dari satu dekade yang lalu, atau setara dengan 16 ribu ton kopi.

Jika dilihat dari jenis kopi yang diminati, sebagian besar kopi Robusta, diikuti Arabica, dan selebihnya kopi spesial (specialty coffee) .

Peningkatan permintaan kopi tersebut berasal dari permintaan komersial untuk tujuan re-ekspor. Selain itu, peningkatan minat konsumen terhadap varietas kopi yang lebih unik. Ini terlihat dari menjamurnya kedai kopi spesial yang menawarkan konsep pengalaman dan fasilitas pemanggangan biji kopi di dalam toko.

Banyaknya kedai kopi merek internasional ternama yang beroperasi melalui model waralaba (franchise) juga mendominasi pasar perdagangan kopi. Setidaknya, kedai kopi waralaba mencakup sekitar 80 persen dari total pendapatan kopi di PEA.

Baca Juga :   Karantina Pertanian Belawan Catat Ada Kenaikan Ekspor Hingga 23.61 T

Selain itu, banyak perusahaan di PEA telah mendirikan fasilitas pemanggangan kopi di Dubai dalam memenuhi kebutuhan konsumen lokal. Sedangkan untuk re-ekspor ke wilayah Timur Tengah, Asia, dan Eropa lebih cenderung mengimpor biji kopi mentah langsung dari produsen pemasok.

Ekspor kopi Indonesia ke PEA, khususnya jenis robusta, terus meningkat dalam tiga tahun terakhir (2021–2013). Nilai ekspor kopi robusta Indonesia ke PEA pada 2023 tercatat senilai USD 12,91 juta.

Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 5,56 juta. Di PEA, pada 2022 kopi Indonesia berada di peringkat ke-11 dengan pangsa pasar sebesar 1,78 persen.

“Dengan kondisi demikian, pasar kopi PEA diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,39 persen selama periode 2024 hingga 2029. Kondisi ini akan menghasilkan volume pasar sebesar USD 349,80 juta pada 2029,” tutup Widy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.