Kemendag Sebut Produk Nasi Jagung, Jadi Olahan Bergizi di Pangan Award 2024

oleh -14 views
nasi-jagung
Foto : Dok. Biro Humas Kemendag

Panennews.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut Produk Nasi Jagung Instan Loyangku asal Banjarnegara, Jawa Tengah meraih penghargaan UKM Pangan Award 2024.

Usaha di bawah naungan Gubug Eva yang digeluti Supriyanti tersebut berhasil memenangkan kategori khusus (produk inovatif) berkat keahliannya mengolah nasi jagung menjadi nasi instan yang bergizi dan praktis dikonsumsi semua kalangan.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi Supriyanti dalam mengembangkan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi. Supriyanti mengaku, situasi pandemi Covid-19 mendorongnya untuk berinovasi menghasilkan produk yang unik dan menarik untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya.

Selain itu, Supriyanti ingin memperkenalkan budaya konsumsi jagung yang telah ada sejak lama kepada kaum muda.

“Selama pandemi Covid-19, penjualan kami mengalami penurunan drastis, terutama untuk produk kue dan keripik. Hal inilah yang memotivasi kami berinovasi menciptakan Nasi Jagung Instan Loyangku yang praktis dan sehat. Selain untuk mempertahankan bisnis, kami juga ingin mewariskan budaya konsumsi nasi jagung kepada generasi muda,” ucap Supriyanti di sela Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39, Kamis, (17/10/2024), di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca Juga :   Kemenkop UKM : Penyediaan Pupuk Subsidi Dan KUR, Dorong Usaha Sektor Pertanian

Loyangku telah beroperasi sejak 2016 dengan produk utama berupa keripik. Melimpahnya hasil pertanian sekitar, seperti sayur, buah, dan umbi, yang biasanya dijual dalam kondisi segar dan harga yang relatif rendah, menjadi dasar bagi Supriyanti untuk memulai bisnis ini.

Pada 2022, Supriyanti berhasil melakukan inovasi berupa nasi jagung instan yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Inovasi ini menjadikan Loyangku sebagai pionir nasi jagung instan pertama di Indonesia.

“Proses pengembangan produk ini melibatkan berbagai trial dan error untuk memastikan nasi jagung instan dapat diolah dengan cara yang praktis, namun tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa asli,” tambah Supriyanti.

Metode pemasaran produk Loyangku mencakup penjualan dalam jaringan dan luar jaringan. Strategi pemasaran luar jaringan dilakukan dengan menempatkan produk Loyangku di rumah produksi dan beberapa ritel di Banjarnegara dan Purwokerto.

Baca Juga :   Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Sembako Tersedia di Sejumlah Supermarket

Sementara strategi dalam jaringan dilakukan dengan memperbanyak saluran penjualan di sejumlah lokapasar seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok.

Adapun konsumen produk Loyangku mayoritas berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Meskipun belum melakukan ekspor dalam jumlah besar, produk Loyangku sudah mulai merambah ke pasar Singapura, Arab Saudi, dan Jepang.

Supriyanti berharap, apresiasi yang diperoleh dapat memperkenalkan produk Nasi Jagung Instan Loyangku secara lebih luas serta menginspirasi pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk lokal agar bernilai tambah.

“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Semoga kami dapat menciptakan lebih banyak produk yang bernilai tambah dan memotivasi pelaku usaha lainnya untuk berinovasi dan melestarikan budaya lokal karena inovasi yang tepat dapat menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga kekayaan budaya kita,” tutup Supriyanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.