Panennews.com – Harga biji kopi glondongan cenderung murah. Petani lebih memilih mengupas dan menjemurnya. Ironisnya, kondisi ini justru menjelang panen raya.
“Sekarang harga kopi glondongan sebambu hanya Rp13 ribu,” kata Khaidir seorang pemilik lahan kopi dikawasan lintas KKA-Bener Meriah, Kecamatan Nisam Antara, Minggu (29/09/2024).
Cenderung murah harga kopi glondongan, beberapa petani setempat mencoba beralih dengan cara menjemur hingga kering. Tentunya, setelah kulit kopi dikupas.
“Bila kering, harga masih lumayan. Ya, mencapai Rp40 ribu sekilo,” kata Khaidir lagi.
Harga kopi murah, juga berefek bagi ongkos pekerja harian yang mengutif kopi. Disebutkan, saat ini pemilik lahan kopi hanya berani memberikan ongkos Rp1.000 untuk satu bambu atau takaran sekilo setengah.
“Biasanya bila harga kopi glondongan normal, kita bisa dibayar Rp1.200 sebambu. Ya, sekarang turun juga ongkosnya,” kata Alex.
Menurut Alex sebagai pekerja lepas, bila harga kopi glondongan Rp20 ribu sebambu, dapat diperoleh dalam sehari kerja bisa mencapai 3 kaleng lebih atau ukuran 10 bambu.
“Ini biasa diperoleh saat panen kopi yang diperkirakan mulai awal November nanti. Tetapi, Oktober adalah awal panen kopi untuk wilayah di sini,” ungkapnya seraya berharap saat panen mendatang harga buah kopi naik.
Sekedar mengetahui, rata-rata, pekerja lepas pengutif buah kopi di kawasan gunung Salak, memperoleh Rp150 ribu. Jenis kopi dominan Arabika.