Panennews.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para eksportir Indonesia, khususnya kopi, melalui berbagai program dan inisiatif.
Salah satu inisiatifnya yaitu untuk mendukung peran aktif Indonesia dalam forum perdagangan internasional.
Demikian diterangkan Wamendag Jerry dalam forum bisnis di Tangerang, Banten. Forum bisnis tersebut mengusung tema “Mendorong Potensi Kopi Indonesia di Pasar Global melalui Kolaborasi dan Ekosistem Ekspor yang Berkelanjutan”.
”Indonesia senantiasa berperan aktif di forum-forum perdagangan internasional, baik ke negara pasar tradisional maupun nontradisional. Berdasarkan data kementerian Perdagangan per September 2024, telah diselesaikan 38 perundingan dagang 17 perundingan masih berlangsung, dan 13 perundingan sedang dijajaki,” terang Wamendag Jerry, Selasa (15/10/2024).
Selain itu, Wamendag Jerry juga menyebutkan negara tujuan ekspor tradisional misalnya Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, dan Jepang.
Adapun negara tujuan ekspor nontradisional terletak di kawasan Asia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur. Terkait ekspor, Wamendag Jerry menekankan pentingnya eksportir memperhatikan 3K.
“Bagi eksportir, harap perhatikan aspek 3K yang terdiri kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Pelajari regulasi negara tujuan ekspor untuk mendapatkan kualitas yang dibutuhkan dan perhatikan konsistensi. Jangan sampai terjadi ekspor bulan pertama kontainer penuh, ekspor bulan kedua separuh kontainer, dan ekspor lagi tiga bulan berikutnya,“ jelas Wamendag Jerry.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, tren pertumbuhan impor kopi dunia tumbuh 12 persen dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan penikmat kopi global terus berkembang dengan permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas.
Selain tingginya permintaan, Wamendag Jerry menambahkan, diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi sejumlah tantangan.
Tantangan dimaksud seperti memenuhi permintaan untuk kopi spesialti, premium, ramah lingkungan serta konsumen yang semakin kritis dengan asal usul kopi dan praktik berkelanjutan membutuhkan strategi yang tepat.
“Kementerian Perdagangan menggulirkan fasilitas pendampingan untuk para eksportir demi menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi dan penyusunan rencana ekspor. Selain itu, pemerintah terus mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor agar lebih efisien, transparan, dan mudah diakses semua pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini untuk menyederhanakan proses ekspor,“ ujar Wamendag Jerry.