Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menegaskan pentingnya upaya menjaga ketersediaan pangan bergizi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya dalam Sidang Kabinet perdana telah menginstruksikan seluruh Kementerian dan Lembaga untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Program ini menyasar ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.
Dalam webinar bertema “Menjaga Ketersediaan Pangan yang Bergizi, Tingkatkan Kesehatan Masyarakat”, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan yang diwakili oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nuryani Zainudin, menekankan peran penting subsektor peternakan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis, serta kontribusinya terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Nuryani menjelaskan bahwa Kementan terus berupaya meningkatkan produksi pangan hewani, seperti daging, telur, dan susu.
Meski Indonesia telah mencatat surplus pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras, ia mengakui bahwa negara masih mengalami defisit pada komoditas daging sapi dan susu.
Untuk mengatasi defisit ini, Kementan menargetkan penambahan populasi satu juta ekor sapi pedaging dan satu juta ekor sapi perah hingga tahun 2029.
“Upaya ini selaras dengan misi besar Presiden kita untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 di mana kemandirian pangan menjadi salah satu pondasi yang sangat penting bagi kita semua menuju bangsa yang berdaulat dan sejahtera,” ujar Nuryani, Kamis (24/10/2024).
Lebih lanjut, Nuryani mengungkapkan bahwa Ditjen PKH Kementan telah mengidentifikasi sekitar 1,5 juta hektar lahan potensial yang siap dikembangkan sebagai kawasan peternakan.
Selain itu, pemerintah fokus pada lima modal dasar untuk memperkuat sektor peternakan, yaitu penyediaan lahan, infrastruktur, mekanisasi dan digitalisasi, importasi ternak dan material genetik, serta penguatan kebijakan dan regulasi.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mempercepat pencapaian kemandirian pangan serta memastikan keberlanjutan sektor peternakan dalam jangka panjang. Termasuk, mengatasi defisit daging sapi.