Panennews.com – Pemkab Lombok Barat (Lobar) siap mencetak 25 hektar sawah baru, menindaklanjuti arahan dan instruksi dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian. Sebanyak 20 hektar sudah diusulkan ke pusat untuk cetak sawah baru, menyusul lagi 5 hektar.
Nantinya petani yang masuk program cetak sawah baru akan mendapatkan bantuan dana tunai Rp22 juta per hektar kelompok petani (Poktan).
Kepala Dinas Pertanian Lobar, Damayanti Widyaningrum mengatakan, sesuai arahan pemerintah pusat bahwa Pemkab harus menjaga ketersediaan pangan daerah terutama beras. Pihaknya pun melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi dan menyediakan produksi beras.
Beberapa langkah yang dilakukan, selain perluasan areal tanam, pihaknya juga melakukan upaya melalui cetak sawah baru. “Kemarin yang sudah kami lakukan CPCL (Calon lokasi calon petani), yang sudah mengajukan petani-petani kita ada 20 hektar dan hari ini (kemarin red) mengajukan 5 hektar, sehingga nanti kurang lebih bisa 25 hektar (cetak sawah baru),” kata Damayanti Senin (9/9/2024).
Pihaknya sudah mengusulkan lahan yang akan masuk program cetak sawah baru seluas 20 hektar ke Kementerian Pertanian melalui Pemprov NTB. 20 hektar usulan cetak sawah baru ini tersebar di beberapa kecamatan, yakni Narmada, Gerung dan Kuripan. Kemudian usulan yang baru masuk 5 hektar dari Sekotong.
“Ada lima kelompok tani,” ujarnya. Pengusulan cetak sawah baru ini dilakukan bertahap, pertama seluas 20 Hektar dan menyusul yang 5 Hektar. Dan pihak pusat pun menunggu usulan tersebut.
Syarat untuk cetak sawah baru yang diusulkan ke pusat, yakni petani dalam bentuk kelompok dengan lahan garapan minimal 5 hektar. Tapi satu anggota tani tidak boleh lebih dari 2 hektar.
Syarat lainnya, lahan yang diusulkan di luar kawasan hutan, ada sumber air dan ada petani yang mengerjakan lahan tersebut.
“Jadi pada saat dilakukan cetak sawah baru, ada penanaman, jangan sampai cuma cetak – cetak, terus ditinggal. Itu nanti jadi mangkrak,” tegasnya.
Menurutnya, ada beberapa kelebihan program ini bagi daerah, pertama menambah luas areal tanam padi. Sehingga menambah produksi gabah dan beras.
Sekaligus itu bisa menutupi atau mengganti lahan yang sudah dikonversi dan dipakai untuk pembangunan baik sarana prasarana umum maupun perumahan. Dari sisi produksi hasil panen, diperkirakan akan bisa menambah sekitar ratusan ton.
“Kalau dihitung rata-rata produktivitas per hektar di Lobar mencapai 5,7 ton, maka terdapat penambahan 142 ton lebih,” imbuhnya.
Bagi petani program ini juga dinilai bisa sangat membantu. Karena petani akan diberikan bantuan dana segar Rp22 juta per hektar. Bantuan tunai ini akan masuk ke rekening kelompok petani.
Dana ini akan dipergunakan untuk kegiatan cetak sawah baru. Tidak itu saja, petani akan mendapatkan bantuan pupuk dan alsintan lainnya.
“Setelah cetak sawah dan terdaftar di RDKK petani akan mendapatkan bantuan pupuk subsidi,”jelasnya.
Selain itu mereka bisa mendapatkan bantuan pompa dan alsintan lainnya. Sesuai target pusat, program cetak sawah baru ini direalisasikan tahun ini.
Kemudian kalau ada usulan baru, maka akan masuk tahun depan. Ia menambahkan dari data BSIP, lahan cetak sawah baru berpotensi bisa mencapai 73 hektar.
Namun itu bisa lebih dari itu, karena pihaknya baru mendapatkan 25 hektar. “Ini baru sebulan instruksi ini,” ujarnya.