Teknologi TSS, Tingkatkan Panen Bawang Merah Di Kabupaten Batang

oleh -14 views
Bawang Merah
Ilustrasi Bawang Merah Foto : Freepik

Panennews.com – Perkembangan teknologi dan pola tanam yang tepat terus digali, demi menghasilkan panen tanaman hortikultura yang maksimal.

Salah satu upaya yang dioptimalkan Kantor Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang yakni menanam bawang merah varietas Masserati memanfaatkan teknologi True Seed of Shallot (TSS) atau penanaman dengan biji.

Teknologi yang dikembangkan oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan (Distabun) Jateng itu, saat ini sedang diujicobakan di beberapa kabupaten yakni Batang, Grobogan, Cilacap, Kendal dan Wonogiri.

Kabid Hortikultura Dispaperta Batang Irhas Fredy Wibowo mengatakan, teknologi tanam baru ini dirasakan langsung manfaatnya oleh Gapoktan Candinglado Kecamatan Bawang, karena waktu tanam yang lebih efisien.

Baca Juga :   Kementan Kembangkan Teknologi Budidaya Bawang Di Jateng

“Keunggulan menanam pakai biji, lebih tahan hama Fusarium dan Thrips, warna merah keunguan, periode pemanenan relatif singkat, cocok ditanam di ketinggian lahan 0-800 mdpl,” terangnya, saat ditemui di Dispaperta Batang, Kabupaten Batang, Kamis (12/09/2024).

Sebagai percontohan, Gapoktan Candinglado baru melakukan pemanenan di lahan seluas dua hektar dengan masa tanam 70 hari.

“Alhamdulillah bisa memanen 11,2 ton per hektarnya dengan harga jual di tingkat petani Rp15 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan hal itu berbeda ketika menggunakan umbi dengan masa tanam 80 hari, yang hanya dapat memanen sebesar 7-8 ton per hektarnya.

Baca Juga :   Teknologi Plasma Farming, Bantu Tingkatkan Produksi Pertanian

“Hal ini tentu berbeda dengan menggunakan umbi dengan masa tanam 80 hari yang hanya bisa panen 7 – 8 ton per hektarenya” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.