Panennews.com – Perkembangan teknologi dan pola tanam yang tepat terus digali, demi menghasilkan panen tanaman hortikultura yang maksimal.
Salah satu upaya yang dioptimalkan Kantor Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang yakni menanam bawang merah varietas Masserati memanfaatkan teknologi True Seed of Shallot (TSS) atau penanaman dengan biji.
Teknologi yang dikembangkan oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan (Distabun) Jateng itu, saat ini sedang diujicobakan di beberapa kabupaten yakni Batang, Grobogan, Cilacap, Kendal dan Wonogiri.
Kabid Hortikultura Dispaperta Batang Irhas Fredy Wibowo mengatakan, teknologi tanam baru ini dirasakan langsung manfaatnya oleh Gapoktan Candinglado Kecamatan Bawang, karena waktu tanam yang lebih efisien.
“Keunggulan menanam pakai biji, lebih tahan hama Fusarium dan Thrips, warna merah keunguan, periode pemanenan relatif singkat, cocok ditanam di ketinggian lahan 0-800 mdpl,” terangnya, saat ditemui di Dispaperta Batang, Kabupaten Batang, Kamis (12/09/2024).
Sebagai percontohan, Gapoktan Candinglado baru melakukan pemanenan di lahan seluas dua hektar dengan masa tanam 70 hari.
“Alhamdulillah bisa memanen 11,2 ton per hektarnya dengan harga jual di tingkat petani Rp15 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan hal itu berbeda ketika menggunakan umbi dengan masa tanam 80 hari, yang hanya dapat memanen sebesar 7-8 ton per hektarnya.
“Hal ini tentu berbeda dengan menggunakan umbi dengan masa tanam 80 hari yang hanya bisa panen 7 – 8 ton per hektarenya” tutupnya.