Panennews.com – Produksi komoditas tembakau di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, anjlok pada panen raya tahun ini. Alasannya, banyak tanaman tembakau yang dihajar hama.
Petani Tembakau, Zaenal Abidin, mengatakan jika tahun lalu satu petak lahan mampu menghasilkan 5 kwintal, saat ini hanya produksi 3 kwintal saja.
“Hasil produksinya juga lebih baik tahun 2023 lalu. Tahun 2024 ini hasilnya turun. Kalau dulu satu petak bisa menghasilkan 5 kwintal, sekarang hanya sekitar 3 kwintal. Ini karena hama banyak,” keluhnya, Minggu (29/9/2024).
Selain jumlah panen yang menyusut, harga tembakau pada tahun ini juga cenderung turun.
Petani asal Desa Mantingan, Kecamatan Jaken ini mengungkapkan, harga tembakau tiap kilogramnya sekarang antara Rp 35.000 hingga Rp 42.000 perkilogram.
Harga tersebut jauh dibandingkan harga tahun lalu yang bisa mencapai Rp 40.000 hingga Rp 48.000 perkilogram, tergantung kualitas.
“Harganya memang tergantung dari grade atau kualitasnya. Tapi memang mengalami penurunan dibanding tahun kemarin,” ujarnya.
Abid menyebut, tembakau miliknya itu sendiri diambil oleh perusahaan yang ada di Kabupaten Rembang. Mereka telah menjalin kemitraan dengan perusahaan pengolahan tembakau tersebut.
“Potensi desa ini untuk tembakau cukup bagus. Biasanya kami kirim 2 ball setiap satu minggu sekali,” imbuhnya.
Meskipun demikian, para petani di desanya belum mempunyai niatan untuk mengganti komoditas saat musim kemarau. Mengingat, tanaman tembakau lebih menguntungkan daripada tanaman lainnya.
Selain itu, tembakau dinilai lebih cocok di tanam di Desa Mantingan lantaran kondisi tanah dan ketersediaan air yang tidak terlalu banyak.
Ditambahkan, tembakau tak terlalu banyak membutuhkan air selain itu harga jualnya juga dinilai baik.
“Kalau dibandingkan jagung menurut kami lebih baik tembakau,” lanjutnya.
Daun tembakau akan diambil secara berkala oleh perusahaan yang sudah bekerja sama dengan kelompok tani di desanya.
Sebelum diambil perusahaan, daun tembakau hasil penen akan didiamkan selama dua hari.
Setelah didiamkan, daun tembakau akan dirajang dan kembali dijemur sekitar dua hari.
Tembakau rajangan yang telah kering itu kemudian dikemas sebelum kemudian dikirim ke pabrik.
“Kalau varietas tembakau yang kami gunakan jenis tembakau nori,” pungkasnya.