Panennews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang terus berupaya meningkatkan produksi padi, melalui beberapa langkah.
Di antaranya yaitu memberikan bantuan benih padi dan memberikan sarana prasarana pertanian, termasuk penyediaan pompa dan irigasi air tanah dangkal.
“Pemerintah berupaya meningkatkan produksi padi dengan sumber daya yang ada, mulai dari bantuan benih hingga pompa. Harapannya, luas area tanam bisa terus ditingkatkan dengan pompanisasi. Di Sudo misalnya, memanfaatkan air Embung Banyukuwung, ada sekitar 50 hektare yang sudah mulai ditanami,” jelas Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko saat ditemui di kantornya, Selasa (10/09/2024).
Disampaikan, hingga minggu pertama September 2024, pihaknya berhasil memperluas area tanam padi tadah hujan hingga 8.628 hektare dari total 18.313 hektare sawah tadah hujan. Dari luas tersebut, 2.082 hektare menggunakan pengairan teknis, sementara 6.546 hektare menggunakan pompanisasi.
Selain itu, Fajar juga menyebutkan, progres perluasan area tanam tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dengan peningkatan luas hingga 1.546 hektare untuk MT2 dan MT3.
“Ada potensi sawah tadah hujan seluas 18.313 hektare, yang diharapkan bisa ditanami padi di MT2 dan MT3. Memang kondisi sumber air dan curah hujan rendah, tapi kita mampu menggenjot sekitar 8.000 hektare untuk MT2 dan MT3,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Fajar menambahkan sisa lahan tadah hujan yang belum dimanfaatkan untuk perluasan area tanam padi, digunakan untuk komoditas lain, seperti hortikultura, tanaman tembakau, dan komoditas lain yang cocok ditanam di musim kemarau.