Kelola Limbah Ternak Untuk Kebersihan, BRIN Kembangkan Teknologi Inovatif

oleh -6 views
Hewan Sapi
Foto : Panen News/amar

Panennews.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Peternakan memperkenalkan teknologi alternatif untuk pengelolaan limbah ternak.

Adapun itu sebagai upaya mendukung pengendalian pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Dalam Webinar “Pengelolaan Limbah Ternak di DAS Citarum untuk Mendukung Program Citarum Harum,” yang diadakan pada Rabu kemarin, Mariyono, Peneliti Ahli Madya dari BRIN, menyampaikan bahwa teknologi ini menjadi solusi penting untuk mengurangi pencemaran air tanah dan sungai.

Program ini bertujuan untuk mengurangi dampak limbah peternakan yang telah menjadi salah satu kontributor pencemaran di DAS Citarum.

“Kami mengembangkan teknologi inovatif seperti kandang kelompok model Litbangtan yang meminimalisir penggunaan air untuk pengelolaan ternak dan mengoptimalkan pengolahan limbah menjadi kompos yang lebih efisien,” jelas Mariyono, Jumat (13/09/2024).

Baca Juga :   Kenali Jenis Hewan Penghasil Telur, Punya Nilai Ekonomis Tinggi Dan Sangat Laris Di Pasaran

Salah satu masalah utama merupakan besarnya jumlah kotoran sapi yang berkontribusi pada pencemaran sungai, di mana satu ekor sapi perah dewasa membutuhkan sekitar 200 liter air per hari.

Teknologi kandang kelompok yang diperkenalkan oleh BRIN ini mengurangi konsumsi air dan memungkinkan pemisahan limbah padat dan cair secara optimal, sehingga mengurangi beban pencemaran air.

Langkah lain yang diusulkan BRIN adalah pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik. Menurut Mariyono, pupuk kandang dari sapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, dan penggunaan kompos ini membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Dengan dua hingga empat ekor sapi, peternak sudah dapat memupuk satu hektar lahan,” ungkapnya.

Lebih jauh, Dia menjelaskan pengolahan kompos dapat dilakukan secara mandiri dan atau dikelola oleh kelompok atau koperasi. Bagi peternak yang tidak dapat mengolah atau memanfaatkan komposnya, wajib menyetorkannya kepada kelompok atau koperasi.

Baca Juga :   Terbilang Mudah, Begini Tips Bikin Gemuk Kambing Gembrong

“Peternak bisa memilih cara memproses kompos yang paling mudah dan murah. Proses pengolahan dilakukan dalam kondisi cukup oksigen dan tidak boleh tertutup rapat,” lanjutnya.

Selain itu, BRIN juga menekankan pentingnya pendampingan dan dukungan bagi peternak dalam mengelola limbah ternak.

Tak hanya itu, BRIN juga mendorong peningkatan kesadaran peternak terhadap dampak limbah terhadap lingkungan dan perlunya regulasi untuk mendukung penggunaan pupuk organik.

“Melalui program ini, BRIN berharap dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi pencemaran di DAS Citarum, sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi yang lebih ramah lingkungan bagi peternakan di wilayah tersebut” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.