Panennews.com – Panen raya cengkeh kerap dilakukan sejumlah petani di Pacitan, Jawa Timur. Namun, panen raya kali ini justru membuat petani cengkeh merana dan mengalami kerugian besar.
Pasalnya, saat panen raya kali ini harga cengkeh justru anjlok. Sehingga ini merupakan salah satu alasan petani cengkeh di Pacitan mengalami kerugian secara drastis.
Hal itu dibenarkan oleh Sudarmi, salah satu petani cengkeh di Pacitan. Ia membeberkan pada saat panen ini harga cengkeh anjlok, harga cengkeh kering saat ini berkisar antara Rp85 ribu per-kilogram.
Namun sebelumnya, harga cengkeh kering pada saat bulan lalu mencapai kisaran antara Rp100 ribu per-kilogram. Hal ini menurut Sudarmi cenderung anjlok, karena harganya jauh lebih murah dibandingkan bulan lalu.
“Dulu sempet harga cengkeh kering sekilonya Rp100 ribu, tapi setelah panen harga cengkeh malah anjlok jadi Rp85 ribu per-kilogramnya. Iya tentu, kejadian ini bikin petani cengkeh rugi” ujarnya, di kebun cengkehnya, Selasa (10/09/2024).
Lebih lanjut, Sudarmi juga mengatakan bahwa dirinya tidak tahu penyebab harga cengkek saat panen raya anjlok. Namun, Ia berharap ada perhatian dari pemerintah setempat untuk mengatasi hal tersebut.
“Penyebabnya tidak tahu sih ya, tapi saya berharap dan meminta pemerintah setempat untuk mengatasinya. Dan juga bisa memperhatikan petani cengkeh di Pacitan ini” lanjutnya.
Sementara itu, menurut Sudarmi seluruh petani cengkeh di Pacitan ini ruginya telah diujung tanduk. Pasalnya, biaya tanam dan perawatan hingga menjelang panen tentunya sangat besar.
Yang lebih mirisnya lagi, biaya perawatan hingga menjelang masa panen itu tidak balik modal. Dengan demikian, tentunya hal tersebut menyebabkan petani cengkeh rugi secara maksimal.
“Iya rugi, kan biaya tanam dan perawatan sampai masa panen sangat besar. Tapi harga cengkehnya malah terjual murah per-kilogramnya, jadi petani tidak balik modal. Ini bisa-bisa petani sangat rugi” tutupnya.