Dua Varietas Produk Kapas Lombok Barat Didaftarkan di Kementan

oleh -4 views
Kapas
Foto : Getty Images

Panennews.com – Dinas Pertanian Lombok Barat berupaya mengembangkan Kapas. Dua Varietas produk kapas akan segera di daftarkan ke Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), agar produk kapas Lobar tetap memiliki jatidiri asalnya.

“Kami akan daftarkan ke Kementan produk kapas kita,” kata Kadis Pertanian Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum.

Dikatakan, pihaknya akan mendaftarakan kapas Lobar ke Kementerian Pertanian. Khususnya dua varietas kapas Lobar, salah satunya Barbados yang menjadi icaran industri fashion.

“Tahun depan kita coba daftarkan ke kementerian pertanian. Sehingga hasil produk kapas kita tetap namanya kapas Lobar,” jelasnya.

Sentral pengolahan kapas untuk menjadi benang sedang disiapkan rumah sandang di Giri Tembesi. Seluruh hasil panen kapas akan dibawa dan diolah di sentral tersebut. Sehingga tidak lagi di jual ke Bali untuk diolah menjadi benang.

Baca Juga :   Kerja Sama Indonesia - Belanda, Jajaki Pengembangan Start-up Pertanian

“Kita maunya sekarang dari hulu sampai hilir. Disana (Rumah Sandang) sudah dapat mesin pengintal dari India,” tandasnya.

Benang itu akan diproduksi menjadi kain tenun seperti Tenun Gumise. Terlebih kedepan terget pasar industri itu menyasar mancanegara.

“Karena kita organik kita coba luar negeri seperti banyak permintaan,” ujarnya.

Pihaknya juga akan memberikan bantuan pompa dan sumur bor untuk mengairin sawah warga.

Selain itu, mesin ginning pemisah serat kapas dengan biji akan diusahakan Distan. Sehingga biji yang sudah terpisah dapat di manfaatkan lagi menjadi bibit tanaman kapas. Terlebih dipastikan produk kapas Lobar organik tanpa campuran kimia.

Baca Juga :   Kabupaten Klaten Jadi Daerah Tercepat Dalam Penanganan Hama Wareng

“Kita akan usahakan untuk pasca panen, nanti untuk mesin pemintalan urusan Disperindag,” ungkapnya.

Potensi lahan kapas di Lobar sendiri mencapai 500 hektar. Tersebar di kawasan Kebon Ayu, Giri Tembesi, Lembar dan Sekotong. Rencanaya akan ada pernambahan lahan pertanian untuk kapas dikawasan yang terbilang kering. Mengingat tanaman kapas tidak terlalu membutuhkan banyak air.

“Untuk lahan-lahan marjinal yang lahan tadah hujan itu yang kita arahkan kesana (penanam),” terangnya.

Hampir rata-rata lahan pertanian untuk kapas itu bisa memproduksi kisaran 500-700 kilogram perhektare. Bahkan hingga mencapai satu ton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.