Tanam Padi Gogo Di Bangka Tengah, Kementan Perkuat Ketahanan Pangan

oleh -11 views
download (86)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui program Perluasan Areal Tanam (PAT).

Salah satunya dengan menggenjot penanaman padi gogo di berbagai daerah, termasuk Bangka Tengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan memanfaatkan lahan secara optimal, terutama di tengah ancaman krisis pangan global.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari antisipasi terhadap kondisi global yang semakin menantang.

“Saat ini, banyak negara mengalami penurunan produksi pangan, dan kelaparan menjadi masalah serius. Kita harus bertindak cepat dan tepat untuk mengatasi tantangan ini,” ujarnya, Jumat (30/08/2024).

Penanaman perdana padi gogo di lahan seluas 10 hektare di Desa Belilik, Kecamatan Namang, dilaksanakan pada Selasa, 20 Agustus 2024 lalu.

Baca Juga :   Wagub DIY Ungkap Dua Masalah di Sektor Pertanian Jogja

Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah. Varietas yang ditanam adalah Inpago 13 Beras Merah, dengan benih yang disediakan oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Bangka Belitung.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan, Hotman F. Simanjuntak, mendukung penuh program ini, terutama untuk memitigasi dampak peralihan musim dan memperkuat produksi padi di Indonesia.

“Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk segera memanfaatkan lahan kering dengan penanaman padi gogo,” katanya.

Selain itu, Hotman menekankan bahwa penanaman padi gogo juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani di Bangka Tengah dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan nasional.

Baca Juga :   Menteri Teten Dorong Ekosistem Industri Bagi Pelaku Usaha Tanaman Hias

Sekretaris Daerah Bangka Tengah, Sugianto, mengapresiasi inisiatif ini dan mendorong petani untuk memaksimalkan manfaat dari program ini secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Ia juga berharap program ini dapat diimplementasikan di desa-desa lain melalui teknik tumpang sari, yang dapat meningkatkan efisiensi lahan dan hasil panen.

Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan di Bangka Tengah, tetapi juga menjadi model bagi daerah lain untuk mengoptimalkan potensi lahan mereka melalui praktik pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.