Panennews.com – Nilai ekonomi dari tanaman atau pohon aren cukup menggiurkan tidak ada yang terbuang percuama begitu saja dari tanaman berserabut ini. Pohon aren atau arenga pinnata memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Hampir seluruh bagian dari pohon ini dapat dimanfaatkan, mulai dari akar hingga buahnya.
Hal ini menjadikan pohon aren sebagai sumber penghidupan bagi banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Beberapa produk turunan pohon aren yang memiliki nilai ekonomi yang signifikan diantaranya Nira.
Cairan manis yang dihasilkan dari pohon aren merupakan bahan baku utama untuk pembuatan gula merah, gula semut, cuka, dan minuman fermentasi seperti tuak.
“Ijuk misalnya, serat yang tumbuh di bagian ujung batang pohon aren ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk, seperti sapu lidi, sikat, tali, dan bahan bangunan. Kolang-kaling: Bagian bunga pohon aren yang masih muda ini dapat diolah menjadi manisan yang populer,” ujar Kepala BWS Nusa Tenggara I, Tampang, Kamis (8/8/2024).
Dikatakan, tunas pohon aren dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Buah aren dapat diolah menjadi tepung atau dijadikan bahan baku pembuatan bioenergi. Dan batang pohon aren dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan bakar.
Bagi banyak masyarakat, pohon aren merupakan sumber penghidupan utama. Mulai dari petani yang memanen nira, pengrajin gula merah, hingga pedagang produk turunan aren.
Produk turunan pohon aren, seperti gula merah organik, memiliki potensi untuk diekspor dan menghasilkan devisa negara. Budidaya pohon aren dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan, karena pohon ini memiliki akar yang kuat yang dapat mencegah erosi tanah.
“Semua manfaat itu dinikmati langsung sama petani , masyarakat setempat hampir dapat seluruh manfaatnya,” kata Tampang.