Harga Kopi Rp 75.000/Kg, Petani Pegunungan Muria Panen Berkah

oleh -19 views
Ketua Kelompok Tani Segawe Lumintu Berkahi
Ketua Kelompok Tani Segawe Lumintu Berkahi, Joko Prasetyo saat memanen kopi (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Petani kopi di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, bisa tersenyum lebar pada tahun ini. Mengingat harga komoditas kopi meroket naik, tembus Rp 75.000 per kilogram.

Ketua Kelompok Tani Segawe Lumintu Berkahi, Joko Prasetyo, mengatakan meski harga biji kopi cenderung tinggi. Namun minat akan biji kopi di Lereng Pegunungan Muria tidak surut, bahkan cenderung naik.

“Permintaan saat ini tetap tinggi. Harga kopi sampai saat ini di angka Rp 75 ribu. Sempat di angka Rp 50 sampai Rp 60 ribu. Itu di bulan satu dan dua,” ujar warga Desa Klakahkasihan, Kecamatan Gembong itu, Jumat (2/8/2024).

Baca Juga :   Lindungi Petani Sawit, Kementan Sempurnakan Regulasi Penetapan Harga TBS

Ia menilai, harga kopi saat ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2023 silam. Pada bulan yang sama, tahun lalu harga kopi hanya laku Rp 48.000 per kilogram.

Pada saat itu, harga kopi sudah terbilang mengalami peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Terlepas dari itu, ada sejumlah faktor kenapa harga kopi sangat mahal saat ini. Salah satunya adalah karena cuaca.

Seperti diketahui, tahun 2023 terjadi kemarau yang cukup panjang lantaran dipengaruhi fenomena El Nino.

Imbasnya, produksi kopi pada tahun kemarin jeblok. Sehingga menyebabkan stok menipis.

Baca Juga :   Pembibitan Buah di Lombok Barat, Pesanannya dari NTT Hingga Tembus Istana

“Ya, kemarin itu kan kemaraunya cukup panjang ya. Jadi ini berpengaruh dengan produktivitas buah kopi. Produksinya lebih sedikit dibanding sebelumnya karena kekurangan air,” bebernya.

Efek itulah yang menjadi berkah pada panen kopi saat ini. Dengan harga yang tinggi tersebut, petani pun merasa senang.

Sebab, ongkos produksi dan biaya operasional bisa tertutupi dengan harga jual yang meroket.

“Saat ini juga serangan hama tidak begitu berpengaruh. Ya kalau kendala itu tadi, produksi menurun, masih terpengaruh hal itu,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.