Panennews.com – Bupati H. Arief Rohman membuka Pembuatan Pupuk Organik sekaligus Pencanangan Gerakan Masyarakat Memanfaatkan Kotoran Hewan untuk Kompos di balai Desa Sarimulyo, Kecamatan Ngawen.
Dalam sambutanya, Bupati mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora yang telah menginisiasi kegiatan ini.
Adapun itu, dalam rangka mengawal pemberdayaan masyarakat desa dan kualitas penggunaan dana desa sekaligus berkolaborasi dengan dinas terkait dalam mewujudkan gerakan Pemanfataan kotoran hewan (kohe) untuk pembuatan pupuk organik seluruh desa di Kabupaten Blora.
“Terimakasih juga kepada Tenaga Pendamping Desa Kabupaten Blora yang telah berkomitmen penuh bersama Pemerintah Kabupaten Blora untuk turut berupaya mewujudkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat desa di Kabupaten Blora,” ucap Bupati, Rabu (31/07/2024).
Menurut Bupati ini tentu sangat positif bagi masyarakat, terlebih sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dan menyikapi keterbatasan ketersediaan pupuk di Kabupaten Blora, pelatihan pembuatan pupuk organik ini sangatlah penting.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan limbah kotoran hewan menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian kita. Dengan demikian, kita tidak hanya mengatasi masalah keterbatasan pupuk, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan ketahanan pangan,” terang Bupati.
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Blora ini berharap melalui kegiatan program pupuk organik ini terus bisa dilakukan secara berkelanjutan, sehingga nantinya kita sudah tidak bergantung lagi terhadap pupuk kimia yang sangat terbatas dan secara jangka panjang berdampak buruk terhadap lingkungan.
“Dengan memanfaatkan kotoran hewan untuk pembuatan pupuk organik mari kita wujudkan ketahanan pangan kabupaten blora yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora, Yayuk Windrati yang diwakili, Puspo Kuncoro Subkoodiator, penataan, pengembangan dan Pengelolaan Keuangan Desa mengatakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan limbah kotoran hewan menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian kita.
“Dengan demikian, kita tidak hanya mengatasi masalah keterbatasan pupuk, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan ketahanan pangan,” harapnya.