Aplikasi SiPalem, Perkuat Kelembagaan UMKM Hortikultura Di Brebes

oleh -10 views
hortikultura-umkm
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting sebagai penggerak roda ekonomi nasional.

Saat ini, pengembangan UMKM semakin masif, termasuk dalam sektor hortikultura. Salah satu upaya untuk mengembangkan UMKM berbasis hortikultura adalah melalui penguatan kelembagaan.

Salah satu UMKM hortikultura yang berkembang pesat adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejeki Sejahtera di Kabupaten Brebes.

KWT Rejeki Sejahtera merupakan penerima manfaat dari program Sarana dan Prasarana Pascapanen dan Pengolahan Hortikultura yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Hortikultura.

“Terima kasih kepada Direktorat Jenderal Hortikultura atas fasilitasi yang diberikan. Dengan adanya bangsal dan sarana pengolahan, kami dapat meningkatkan kapasitas produksi,” ujar Purniasih, Ketua KWT Rejeki Sejahtera. Produk unggulan mereka, Rejeh, yaitu keripik pisang, telah mendapatkan izin edar PIRT dan kini dipasarkan di pasar retail lokal Kabupaten Brebes serta melalui e-commerce, Jumat (30/08/2024).

Baca Juga :   Dorong Hasil Pertanian, Pemerintah Dukung Modernisasi Alat Mesin Pertanian

Keberhasilan UMKM sangat ditentukan oleh kelembagaan yang kuat dan terstruktur. Untuk mendukung penguatan kelembagaan ini, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura telah membangun sistem informasi bernama SiPaLem UMKM Horti.

Aplikasi ini merupakan bentuk komitmen Direktorat untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap UMKM hortikultura.

Selain itu, SiPaLem UMKM Horti juga dilengkapi dengan fitur klasterisasi dan intervensi sesuai dengan kebutuhan UMKM, yang didukung oleh fitur Decision Support System (DSS) untuk memberikan intervensi yang tepat sasaran.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Hotman Fajar Simanjuntak, menyampaikan harapannya.

Baca Juga :   Traktor Tangan Bertenaga Bright Gas Diuji Coba Oleh Pertamina

“Dengan adanya aplikasi SiPaLem Hortikultura ini, diharapkan UMKM hortikultura dapat termonitor dengan baik, sehingga dapat menerima intervensi sesuai kebutuhannya,” ujar Hotman.

Lebih jauh, Ketua Kelompok Pengembangan Usaha dan Kelembagaan, Dina Martha, menambahkan bahwa SiPaLem UMKM Horti sangat membantu dalam memahami perkembangan UMKM setelah menerima bantuan sarana dan prasarana pascapanen serta pengolahan hortikultura.

“Kami akan membangun sistem klasterisasi UMKM, yang terdiri dari klaster pemula, berkembang, dan maju. Nantinya, bentuk intervensi akan disesuaikan dengan tingkat klaster masing-masing UMKM,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.