Panennews.com – Berbagai daerah di Indonesia menghasilkan komoditas sayur dan buah unggulan. Namun karena proses penyimpanan yang kurang diperhatikan dan distribusi yang panjang, kualitas sayur dan buah menurun.
Alhasil produk buah dan sayur Indonesia kalah bersaing dengan komoditas negara lain. Kondisi ini tentu berdampak kepada para petani dan pedagang buah dan sayur.
Melihat kondisi itu, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat inovasi berupa peranti penjaga kualitas buah dan sayur.
“Kami membuat terobosan alat yang diberi nama Aufrutable Prestool,” ujar Muhammad Arifin Wardana, salah satu mahasiswa di tim inovasi tersebut, Kamis (18/7/2024).
Arifin dan empat mahasiswa Sekolah Vokasi UGM tergabung dalam tim Pekan Kreativitas Mahasiswa – Karya Inovatif (PKM-KI) dalam menghasilkan inovasi pengawetan buah dan sayur ini.
Ia menjelasjan, selama ini, tidak sedikit petani di beberapa daerah mengalami kerugian yang cukup signifikan. Padahal jika melihat produk buah dan sayur dari negara lain, mereka telah menerapkan teknologi dalam proses pasca-panennya dalam skala besar.
Penerapan teknologi tersebut tentunya membuat produk sayur dan buah negara-negara luar lebih unggul. Sementara produk-produk Indonesia yang sebagian besar belum menerapkan teknologi proses pasca-panen membuat buah dan sayur mudah rusak dan tidak tahan lama.
Arifin menjelaskan, Aufrutable Prestool adalah alat peningkat kualitas buah dan sayur menggunakan dua metode sekaligus, yakni ozonisasi dan edible coating. Dengan dua metode itu diharapkan kualitas dan daya tahan buah dan sayur lebih lama.
Ia menjabarkan, metode penggunaan air yang terozonisasi menjadi salah satu metode untuk mengurangi bahkan membunuh bakteri pada buah dan sayur. Adapun edible coating merupakan metode pelapisan buah dan sayur yang aman untuk dimakan dan dapat mengurangi aktivitas mikroorganisme sebagai penyebab pembusukan.
Aufrutable Prestool terdiri dari beberapa bahan penyusun seperti besi sebagai dasarnya, stainless steel untuk keranjang dan beberapa bagian lainnya. “Tim juga menggunakan acrylic untuk covernya agar terlihat lebih estetik,” kata Arifin.
Dosen pendamping tim Aufrutable Prestool UGM, Ir. Ma’un Budiyanto, berharap alat ini dapat diproduksi secara massal dan dapat bermanfaat bagi para petani dan pedagang buah dan sayur yang ada di Indonesia.
“Alat ini bisa jadi loncatan perkembangan teknologi bagi sektor pertanian di Indonesia khususnya para petani buah dan sayur,” ujarnya.