Garam Petani Lokal Dihargai Rp700, Kran Impor Diminta Dimampetin

oleh -25 views
Produksi garam di tambak Desa Ketitang Wetan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (Panennews.com/Ahmad Muharror)
Produksi garam di tambak Desa Ketitang Wetan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Petani garam di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, berharap pemerintah tidak membuka kran impor dari negara luar. Alasannya, stok garam lokal melimpah, selain harga garam yang terus terperosok turun.

Petani garam, Ali Muntoha, mengatakan saat ini adalah masa menjelang panen raya garam. Stok garam tahun 2023 di gudang garam petani juga masih banyak yang belum terjual.

“Bayangkan saja, saat ini para petani masih memiliki stok garam sisa tahun lalu, masih cukup banyak. Sedangkan saat ini sudah hampir masa panen raya. Maka tentu stok garam akan semakin melimpah. Kalau ditambah ada impor tentu akan semakin menyengsarakan petani,” ujar petani dari sentra garam Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Sabtu (29/6/2024).

Baca Juga :   Banyak Panen Raya, Harga Gabah Di Bantul Berangsur Turun

Bagaimana petani tidak khawatir, sekarang ini perkilogram garam hanya dihargai Rp700 perkilogram.

Kondisi jauh dibandingkan pada tahun lalu, dimana harga garam sempat menembus Rp2.500 perkilogram.

“Sekarang Rp700, diperkirakan turun lagi. Kalau tahun lalu harga tertinggi Rp2.500 perkilogram. Di pertengahan musim kemarau, masih laku Rp1.000. Setelah itu turun di akhir musim kemarau, jadi Rp 800 perkilogram,” sebutnya.

Petani garam semakin ketar-ketir, lantaran sebentar lagi memasuki masa panen raya garam di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Rembang.

Baca Juga :   Fakta Unik Mola-Mola, Spesies Ikan Penghuni Lautan

“Perkiraan bakal turun lagi, ini masa produksi garam jelang panen. Sudah banyak petani garam yang mengeluh dengan harga garam yang enggak masuk akal murahnya,” keluh Muntoha.

Terlebih, biaya operasional untuk memproduksi garam terbilang tidak sedikit. Petani harus merogoh kocek yang dalam untuk biaya sewa lahan, biaya angkut, upah pekerja maupun biaya operasional lain.

“Kalau bisa berharap tentu ada penataan harga dari pemerintah. Setidaknya harga jual terendah garam, sehingga para petani juga bisa mendapatkan keuntungan dan menekan biaya produksi, kalau ada penetapan harga,” pintanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.