Benih-benih Padi di Pameran Seni ARTJOG, Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan di Masa Depan

oleh -69 views
Bagian dari karya seni instalasi Suara Keheningan di Pameran ARTJOG 2024
Bagian dari karya seni instalasi Suara Keheningan di Pameran ARTJOG 2024 (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Pameran seni ARTJOG di Yogyakarta menampilkan karya seni spesial yang menampilkan benih-benih padi dari komunitas adat. Karya ini mengingatkan pentingnya kedaulatan pangan di tengah situasi krisis dunia saat ini.

Karya seni berjudul ‘Suara Keheningan’ itu menjadi karya khusus di ARTJOG 2024 oleh dua seniman kenamaan, Agus Suwage dan Titarubi. Pameran yang digelar di Jogja National Museum, pada 30 Juni -1 September 2024 ini menampilkan 48 seniman dari dalam dan luar negeri dan 59 penampil.

“Karya ini lahir setelah saya meneliti dn masuk ke Kasepuhan Gelar Alam di Sukabumi, Jawa Barat, selama tiga bulan. Di pameran ARTJOG ini untuk pertama kalinya benih padi keluar dari Gelar Alam,” kata Tita.

Baca Juga :   KKP Dan TNI, Kembali Amankan Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Lobster

Karya itu berupa berbagai instalasi dari benih, bulir, dan tanaman padi yang berda di sebuah labirin dalam sebuah kubah raksasa.

Di setiap ruangan dalam labirin, padi-padi itu digantung beserta tangkai-tangkainya, butir-butirnya ditebar sepanjang jalur terowongan, hingga dibudidayakan dengan berbagai medium seperti tanah dan air. Setiap instalasi padi ini dilengkapi dengan ornamen berwujud telinga.

Seniman Titarubi memboyong padi-padi ini dari Gelar Alam. Komunitas adat ini dikenal dengan sistem ketahanan pangannya. Menurut Tita, mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri hingga 95 tahun ke depan.

Baca Juga :   Bukan Cuma Manusia, Padi dan Palawija Juga Punya Kalender Sendiri

Menurutnya, isu pangan menjadi isu penting saat ini di tengah situasi krisis yang melanda dunia. Mulai krisis lingkungan hingga perang antar-negara berpengaruh terhadap ketahanan pangan dunia.

“Seperti India yang menyetop ekspor berasnya untuk menjaga ketahanan pangan nasionalnya. Ini berpengaruh ke Indonesia,” ujarnya.

Padahal Indonesia memiliki banyak kearifan lokal dari berbagai komunitas adat, seperti Gelar Alam, tentang pentingnya menjaga sumber-sumber pangan secara berkelanjutan.

“Kita harus belajar dari mereka untuk mewujudkan ketahanan pangan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.