Panennews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak akan terus berupaya menjaga stabilitas harga jagung, sehingga para petani dan peternak dapat mendapatkan harga yang saling menguntungkan.
Sebab, Demak merupakan salah satu sentral penghasil jagung di Jawa Tengah. Terlebih, panen raya saat ini menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan, sektor pertanian mempunyai peranan strategis sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, bioenergi, dan penyerapan tenaga kerja.
Selain padi, komoditas unggulan yang dikembangkan di Demak adalah jagung. Sehingga, diharapkan para petani dapat terus menyuplai kebutuhan jagung, baik di wilayah Demak maupun kabupaten lain.
“Jagung merupakan komponen penting karena berkontribusi hingga 50 persen dalam formulasi pakan ternak, dalam kesempatan panen jagung ini, 50 persen untuk pakan ternak. Denga begitu, nantinya ketersediaan jagung sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha peternakan,” kata Eisti, sapaan akrabnya, saat panen jagung di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, Rabu (12/06/2024).
Untuk itu, lanjut Eisti, pihaknya akan selalu memberikan dukungan, berupa bantuan benih, subsidi pupuk, dan pengendalian hama, sehingga petani dapat terus bersemangat dan berinovasi untuk peningkatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Demak, Agus Herawan mengatakan, luasan tanaman jagung di Demak sekitar 6.010 Ha, dengan perkiraan produksi mencapai 40.342 ton/tahun. Lahan jagung tersebut kebanyakan tersebar di Kecamatan Karangawen, Mranggen, dan Guntur.
“Di masa awal panen harga jagung Rp6.000/kg, saat ini Rp4.300/kg,” katanya.
Lebih jauh Agus berharap, terealisasinya panen raya jagung ini dapat memotivasi para petani muda untuk meningkatkan hasil pertanian.
“Kesempatan panen jagung ini saya berharap jadi momentum untuk para petani muda agar termotivasi dalam meningkatkan hasil pertanian di Demak secara besar” tutupnya.