Jelang Idul Adha, 2 Hewan Kurban Di Jaktim Terindikasi Penyakit PMK

oleh -9 views
Hewan Kurban
Foto : Panen News/Amar

Panennews.com – Petugas kesehatan hewan Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, menemukan 2 ekor sapi yang terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).

Adapun pengetahuan itu saat melakukan pemeriksaan pada tempat penampungan hewan kurban di Jalan Mabes TNI, Bambu Apus.

Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, Theresia Ellita mengatakan, dua hewan kurban yang terindikasi PMK itu langsung diisolasi agar tidak menularkan penyakit pada hewan kurban lainnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan obat penurun demam dan vitamin pada dua hewan kurban tersebut .

“Kami terus lakukan monitoring setiap hari untuk memantau perkembangan dari kesehatan hewan tersebut,” ujar Ellita di Jakarta, Selasa (28/05/2024).

Baca Juga :   Selain Daun, Kacang-Kacangan Juga Baik Untuk Pakan Ternak

Ditegaskan Ellita, pihaknya akan memantau kondisi dua hewan kurban tersebut dalam waktu dua hari ini. Jika tidak ada perubahan, maka dua hewan kurban ini akan disembelih paksa di tempat dan pemilik sudah menyetujui.

Lebih lanjut, Dia juga mengimbau penjual hewan kurban agar lebih memperketat kondisi kebersihan area tempat penampungan untuk mencegah hal yang tak diinginkan, seperti penyebaran PMK tersebut

“Total ada 141 ekor sapi, 16 kambing dan 17 domba sudah kami periksa. Secara umum kondisi kesehatan hewan kurban sehat, kecuali dua ekor sapi tersebut.” tukasnya

Baca Juga :   NTB Melaju dan Motivasi Tingkatkan Pertumbuhan Produksi Ternak NTB

Sementara itu, penjual hewan kurban di Jalan Mabes Hankam, Bambu Apus, Raja Kurnia menuturkan, ke 121 sapi yang dijualnya berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, butuh perjalanan satu pekan untuk sampai lokasi penampungan tersebut. Sehingga dua sapi itu mengalami demam tinggi.

“Padahal sebelum berangkat ke Jakarta ,sudah diperiksa seluruh sapinya. Bahkan sudah dibekali surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari Flores,” ungkapnya.

“Saya akan monitor perkembangannya dalam dua hari ke depan. Kalau memang tidak ada perubahan, saya ikhlas sapi itu disembelih di tempat,” pungkas pria yang sudah berjualan hewan kurban di lokasi tersebut selama 15 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.