Panennews.com – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai salah satu instrumen stabilitator pangan nasional secara berkelanjutan dilaksanakan pemerintah bersama segenap stakeholder pangan.
Untuk itu, guna meredam fluktuasi bawang merah pasca Idulfitri, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengoordinasikan GPM sejak 29 April hingga 8 Mei dan dimasifkan pada 63 titik area Jakarta dan 2 Pasar Mitra Tani Hortikultura (PMTH).
“Sesuai arahan Bapak Kepala Badan Pangan Nasional, kita mengadakan GPM, khususnya bawang merah, dalam menyikapi harga yang dalam waktu 2 minggu terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi. Ini menjadi salah satu bentuk kehadiran pemerintah kepada masyarakat untuk memberikan bahan pangan pokok dengan harga yang lebih murah dan terjangkau,” ujar Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) NFA Maino Dwi Hartono saat melakukan monitoring pelaksanaan GPM di Kantor Kelurahan Kalibata dan Susukan, Senin (06/05/2024).
“Ini jadi kolaborasi NFA bersama Kementan, Pemprov Jakarta, BUMN, BUMD, beserta Champion Bawang Merah binaan Kementan. Tersedia lengkap ada 9 bahan pokok ya. Silakan masyarakat dapat mengunjungi GPM yang kami adakan. Ini masih sampai 8 Mei mendatang. Tentunya selain bawang merah, masyarakat bisa juga membeli komoditas pangan lainnya seperti beras, telur ayam, cabai merah keriting, cabai rawit merah hingga minyak goreng,” lanjutnya.
Pada keterangan terpisah, seorang pedagang makanan bernama Eko Setyobudi mengungkapkan, bawang merah yang dibanderol dengan harga Rp 35.000 per kilogram (kg), kualitasnya lebih bagus dan terjangkau masyarakat.
“Belanja di sini lebih murah dan kualitas barang lebih bagus dan terjangkau. Sosialisasi keberadaan pasar dan program ini perlu lebih digencarkan, agar masyarakat sekitar dapat belanja dengan harga yang murah,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Maryati, salah satu pembeli di PMTH Pasar Minggu. Ia sangat mengapresiasi GPM, khususnya bawang merah.
“Alhamdulillah, harga bawang merah di sini sangat murah, karena kalau di pasar bisa sampai Rp 65.000 – Rp 70.000 (per kg), di sini cuma Rp 35.000 (per kg). Kami sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini,” ungkap Maryati.
Sebelumnya, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga bawang merah akan mengalami penurunan dalam satu bulan ke depan. Hal itu diungkapkannya dalam keterangan pers di Istana Negara.
“Jadi bawang merah itu dalam 30 hari, 40 hari ke depan kondisinya akan baik dalam harga yang cenderung turun dari beberapa waktu lalu” ujar Arief.