BPS Sebut Luas Panen Dan Produksi Padi Di Kalimantan Timur Menurun

oleh -16 views
sawah
Ilustrasi Tanaman Padi di Sawah - Foto : Pixabay

Panennews.com – Luas panen padi Provinsi Kalimantan Timur pada 2023 mencapai sekitar 57,08 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 7,89 ribu hektare.

Lebih lanjut, atau 12,14 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 64,97 ribu hektare.

Sedangkan produksi padi pada 2023 yaitu sebesar 226,97 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 12,45 ribu ton atau 5,20 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 239,42 ribu ton GKG.

Kemudian produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 132,02 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 7,25 ribu ton atau 5,20 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 139,27 ribu ton.

Baca Juga :   Kementan Jaga Strategi Produksi dan Pengendalian Pangan

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana dalam rilisnya mengatakan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA).

Adapun KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.

“Januari 2024, produksi padi diperkirakan sebesar 1,86 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2024 mencapai 78,07 ribu ton GKG,”sebutnya belum lama ini.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 79,93 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 27,25 ribu ton GKG (25,42 persen) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar 107,18 ribu ton GKG.

Baca Juga :   Jarang Yang Tahu, Ini 3 Daerah Penghasil Garam Terbesar Di Indonesia

Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 dan September−Desember 2023, masing-masing sebesar 4,26 ribu hektare (13,33 persen) dan 3,56 ribu hektare (16,80 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Menurutnya, penurunan produksi padi yang cukup besar secara absolut pada 2023 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Berau.

Di sisi lain, kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi yang cukup besar, yaitu pada Kabupaten Kutai Kartanegara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.