Panennews.com – Seluas ratusan hektare sawah di wilayah Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, terdampak banjir. Mirisnya sebagian besar padi yang terimbas, sudah siap panen.
Kerugian yang menimpa petani ini, karena musim yang tidak bisa diprediksi. Lantaran berubahnya siklus banjir tahunan yang berubah drastis.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, secara kumulatif sebanyak 303 hektare sawah dan 60 hektare lahan tebu di Gabus kebanjiran.
Kasmin, Petani Mintobasuki, Kecamatan Gabus mengatakan, sawah seluas 1 hektare miliknya kebanjiran akibat meluapnya Sungai Silugonggo.
“Tanaman padi baru umur 2 pekan. Luas lahan 1 hektare. Gagal semua yang baru tanam,” ujarnya di lokasi, Jumat (15/3/2024).
Akibatnya, petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Mengingat di usia padi itu, pihaknya telah melakukan pemupukan.
“Kerugian mungkin puluhan juta rupiah. Iya, baru mupuk sekali, termasuk biaya lain-lain juga kan,” terangnya.
Kasmin berencana untuk klaim kerugian melalui asuransi tani. Hanya saja, ia masih ragu apakah bisa mendapatkan ganti rugi.
Khusus di Desa Mintobasuki, ada sebanyak 15 hektare sawah yang terendam banjir. Bencana ini mulai terjadi pada Rabu (13/3/2024).
Disebutkan, ia tidak bisa memprediksi bencana banjir ini terjadi pada bulan Maret. Pasalnya, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, banjir selalu datang pada bulan Oktober.
“Ini siklus alam berubah, kita tidak bisa antisipasi. Biasanya banjir itu bulan 10-11. Lah kok tahun ini datang banjir di bulan 3,” keluhnya.