Momen Ramadhan, Kolang Kaling Di Pasar Muntilan Laris Manis

oleh -11 views
image (1)
Foto : Dok. Pemprov Jateng

Panennews.com – Penjual kolang-kaling di Pasar Muntilan perlahan memanen untung saat momentum Ramadan ini.

Terlebih, penjualannya meningkat drastis dan laris manis dibanding hari biasa. Tak sedikit pula penjual yang banting setir berjualan kolang-kaling.

Penjual kolang-kaling di Pasar Muntilan, Siti memanfaatkan momentum Ramadan untuk mencari untung dengan berjualan kolang-kaling. Biasanya dia hanya berjualan kue kering dan jajanan lainnya.

Produk kolang-kaling itu didapatnya dari Temanggung. Setiap hari, dia bisa menjual 15 hingga 20 kilogram kolang-kaling. Karena permintaan produk yang semakin tinggi, harganya pun turut naik. Saat ini harganya Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.

Baca Juga :   Wujudkan Swasembada Gula, Brazil Dukung Indonesia Bangun 30 Unit Pabrik Gula

“Pembeli biasanya beli untuk dibuat kolak, pelengkap buka puasa. Kalau stok habis, nanti telepon terus dikirim,” paparnya sembari melayani pembeli, Selasa (19/3/2024).

Lain halnya dengan Siti, penjual lainnya bernama Tri setiap hari memang berjualan kolang-kaling. Namun, karena momentum Ramadan, persediaannya juga ditambah. Apalagi ada peningkatan penjualan dibanding hari biasa.

Tri menyebut, sejak awal Ramadan hingga sekarang, dia sudah menjual 100 kilogram kolang-kaling. Buah untuk campuran kolak maupun es campur ini memang dimintai masyarakat saat Ramadan seperti sekarang.

Baca Juga :   Jelang Idul Fitri, Komisi IX Ungkap Perlu Pengawasan Pangan

“Seminggu ini habis 100 kilogram, hal ini begitu laris manis jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya” sebutnya.

Dia menambahkan, ada dua jenis kolang-kaling yang dijual. Yakni dari Temanggung dan Sumatera. Perbedaannya terletak pada ukuran kolang-kaling. Produk dari Temanggung berukuran lebih kecil. Sedangkan dari Sumatera cenderung lebih besar.

Tingginya permintaan itu, lanjut dia, praktis membuat harga kolang-kaling juga naik. Sebelum Ramadan, harganya Rp15 ribu per kilogram.

“Sekarang Rp20 ribu per kg. Puasa memang naik (penjualan). Kalau hari biasa buat sate kolang-kaling saja,” lontarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.