Mengenal Pitohui, Burung Endemik Tanah Papua Yang Beracun

oleh -80 views
istockphoto-1441567246-612x612
Foto : Istockphoto

Panennews.com – Pitohui merupakan salah satu jenis burung lokal yang cukup populer pada habitat asli. Biasanya burung tersebut kerap banyak dijumpai pada wilayah Papua Indonesia.

Burung ini memiliki nama Latin Pitohui Dichrous yang masih tergabung ke dalam suku famili dari Colluricinclidae. Spesies burung pitohui ini memiliki ciri berbeda dibandingkan jenis burung endemik lainnya.

Secara morfologi, tubuh burung pitohui mempunyai ukuran panjang yang berkisar antara 22 hingga 25 cm. Pada panjang tersebut, biasanya burung ini memiliki bobot tubuh hingga mencapai kisaran 65 gram saja.

Baca Juga :   Produk Ternak Luar NTB Tak Terbendung, Peternak Butuh Perlindungan Pemerintah

Lebih lanjut, bagian tubuh burung ini biasanya terdapat sayap yang disertai bulu-bulu cenderung halus. Adapun warna burung tersebut pada umumnya memiliki corak warna hitam dengan bagian bawahnya berwarna cokelat.

Selain itu, burung ini juga memiliki kaki panjang yang disertai cakaran tajamnya. Biasanya cakaran tajam ini sangat berguna bagi burung untuk mengelabui musuh-musuhnya dan untuk melindungi dirinya.

Di sisi lain, burung tersebut cukup terkenal dengan sebutan burung beracun. Pasalnya, bulu yang terdapat pada burung ini mengandung senyawa racun alkaloid yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga :   Kebutuhan Konsumsi Daging di NTB Masih Tinggi

Sementara itu, kandungan racun alkaloid pada bulu burung endemik asal Papua ini jika terdapat pada dosis yang rendah dapat menyebabkan gatal-gatal hingga keseluruh tubuh.

Bahkan, lebih parahnya lagi jika dosisnya yang cenderung tinggi. Biasanya senyawa racun alkaloid ini dapat menyebabkan seseorang menyebabkan kelumpuhan hingga serangan jantung.

Oleh sebab itu, burung pitohui yang berasal dari tanah Papua ini memiliki sifat beracun. Pasalnya, ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi seluruh makhluk hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.