Kebutuhan Konsumsi Besar, KKP Kucurkan Puluhan Miliar Untuk Kembangkan Budidaya Lele di Gunungkidul

oleh -9 views
WhatsApp Image 2024-03-08 at 14.44.38
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menabur benih lele di Gunungkidul. (Dok. Pemkab Gunungkidul)

Panennews.com – Kabupaten Gunungkidul akan disiapkan sebagai sentra budidaya ikan lele. Dengan kucuran dana puluhan miliar untuk mendukung langkah itu, kebutuhan konsumsi lele di DIY yang sangat besar masih harus ditopang dari wilayah lain.

Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono ke Koperasi Mina Mulya Maju Mandiri, Semin, Gunungkidul, Kamis (07/03/2024).

“Kementerian akan memberikan dana senilai Rp 50 miliar untuk pengembangan budidaya lele di wilayah ini,” kata Sakti.

Ia menerangkan dana tersebut akan diserahkan secara bertahap hingga tahun 2026. Alokasi dana ini untuk membantu meningkatkan produksi ikan lele dari para peternak lokal.

“Melalui budidaya ini, kami ingin menjadikan Gunungkidul sebagai pusat andalan budi daya lele di wilayah DIY,” katanya.

Baca Juga :   Pemkot Denpasar Terus Sinergi Dengan Pemerintah Pusat Dukung Pengendalian Inflasi

Menteri KP mengatakan jumlah produksi ikan lele di Daerah Istimewa Yogyakarta belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Selama ini, untuk mencukupi kebutuhan konsumsi di DIY, ikan lele harus didatangkan dari wilayah Jawa Tengah.

“Budidaya lele merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di Gunungkidul,” ujarnya.

Kebutuhan masyarakat akan komoditas lele di DIY masih tinggi yakni mencapai 40 ribu ton dengan harga Rp20 ribu per kilogramnya. Untuk itu, budidaya lele di Kabupaten Gunungkidul diharapkan mampu menjadi penyuplai di wilayah DIY.

“Ini alasan kenapa saya ingin melihat langsung, di sini ternyata metode budidaya lelenya bagus. Harapan kita dapat meningkatkan protein di masyarakat,” katanya.

Baca Juga :   KKP Kebut Regulasi Benur, Dorong Produktivitas Lobster Dalam Negeri

Sakti mengatakan, akan menerjunkan tim untuk menyediakan pembibitan yang murah, instalasi pengelolaan limbah yang baik, dan pengolahan pakan mandiri sehingga keuntungan dari budidaya lele semakin besar.

“Ke depan bukan tidak mungkin akan ada bantuan rumah produksi pakan lele mengingat masalah utama budidaya lele adalah mahalnya pakan,” ujarnya.

Adapun Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyebutkan kendala utama kawasan utara Gunungkidul terkait budidaya perikanan adalah kurangnya akses air bersih. Namun dengan semangat yang gigih, ia melihat budidaya ini dapat dilaksanakan dengan baik.

“Budidaya (lele) ini besar harapannya menjadi salah satu peningkatan ekonomi masyarakat. Meski ke depan kami masih butuh bantuan dan pendampingan Pak Menteri,” kata Sunaryanta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.