Kasus Anthrax Di DIY, Kementan Himbau Vaksin Dan Cek Kondisi Ternak

oleh -6 views
72ce34a9-8f1d-451b-8702-9e100c1bab51
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian serius terhadap mencuatnya kasus penyakit antraks.

Adapun penyakit itu yang menyerang ternak sapi dan kambing di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul Provinsi D.I. Yogyakarta (DIY).

Kasus ini telah ditangani secara cepat dengan mengintensifkan desinfeksi, vaksinasi dan pengawasan lalu lintas ternak. Terbukti, sejak 8 Maret 2024 sudah tidak ditemukan lagi kasus kematian ternak yang diduga antraks.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, mengungkapkan bahwa kasus ini telah menjadi perhatian Bapak Menteri Pertanian untuk segera diambil langkah-langkah preventif agar tidak meluas.

“Inilah kepedulian pemerintah terhadap rakyat. Harapannya yaitu wilayah kasus bisa kita isolir. Pemerintah jangan sampai lengah terhadap vaksinasi antraks. Stok vaksin kita lebih dari cukup dan tidak impor. Kita produksi sendiri,” katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Vaksinasi untuk Pencegahan Antraks di Balai Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Rabu (20/03/2024).

Baca Juga :   Burung Bayan, Satwa Tropis Langka

Nasrullah menyoroti pentingnya pemahaman yang lebih baik dari peternak tentang bagaimana menjaga kesehatan ternak dan mencegah agar kasus antraks tidak terulang.

Ia menyampaikan jika ternaknya sakit, harus segera dilaporkan kepada petugas, tidak boleh menyembelih di sembarang tempat tanpa izin, serta mengkonsumsi ternak yang sakit apalagi yang telah mati. Hal tersebut dapat membahayakan kesehatan mereka sendiri maupun masyarakat.

“Sangat penting bagi peternak untuk memahami bahaya Antraks dan langkah-langkah pencegahannya. Edukasi harus rutin diberikan kepada peternak dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat,” ungkapnya.

Nasrullah menambahkan, perlu memperkuat check point lalu lintas ternak yang ada dan melakukan koordinasi lintas wilayah yang berbatasan.

Baca Juga :   Mengenal Budidaya Semut Rangrang

“Aparat Kepolisian juga diharapkan menindak oknum yang menjual ternak sakit atau ternak mati yang diduga antraks,” tegas Nasrullah.

Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pendataan kelompok ternak di Kabupaten Sleman dan turut memantau perdagangan ternak secara ketat.

Terutama, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah menjadi fokus utama dalam pemantauan.

“Kami telah melakukan upaya desinfeksi di lingkungan kandang ternak yang positif antraks dan Pemda Sleman terus berupaya memusnahkan daging ternak kena antraks yang telah ditaruh di kulkas-kulkas, kita ambil semua, ini bekerja sama juga dengan TNI dan Polri,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.