Brida Jateng Siap Angkat Derajat Nelayan Jepara

oleh -13 views
Kapal nelayan bersandar di dermaga Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. (Panennews.comAhmad Muharror)
Kapal nelayan bersandar di dermaga Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. (Panennews.comAhmad Muharror)

Panennews.com – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jawa Tengah mengaku siap untuk membantu menekan kemiskinan yang menimpa para nelayan di Kabupaten Jepara.

Kepala Brida Jateng, Arief Irwanto mengatakan, caranya adalah dengan memaksimalkan pengelolaan hasil laut dan lahan pantai.

“Kami siap membantu mendongkrak peningkatan kualitas ekonomi nelayan dan keluarganya di Jepara. Ada beberapa peluang yang bisa disinergikan dan dikolaborasikan pada lahan pantai milik pemerintah. Ada peluang potensi yang bisa dikerjasamakan,” ujarnya, Selasa (5/3/2024).

Menurutnya, sangat penting untuk meningkatkan kapasitas kemampuan melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Kami sudah membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi, pihak swasta, dan unsur masyarakat, terkait hal ini,” imbuhnya.

Baca Juga :   Jaga Usaha Nelayan, KKP - Kemenkop UKM Kembangkan Koperasi Nelayan

Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengaku mendukung langkah tersebut. Ia menilai, masukan-masukan yang konstruktif memang sangat dibutuhkan.

Terlebih, nelayan di kabupaten berjuluk Kota Ukir mencapai ribuan. Sehingga program-program yang menyasar nelayan perlu digenjot.

“Jumlah nelayan kita di Kabupaten Jepara ada 8.900. Permasalahannya yaitu pada saat musim baratan, nelayan tidak bisa melaut,” bebernya.

Pemkab Jepara senantiasa melakukan upaya pengentasan kemiskinan di kawasan pesisir. Terutama untuk masyarakat nelayan. Salah satunya adalah pemberian bantuan mesin diesel dan alat tangkap.

Baca Juga :   Perjuangkan Keadilan Nelayan, KKP Kawal Kepentingan Nelayan Di Sidang WTO

“Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jepara menyentuh Rp500 miliar, salah satu penyumbangnya adalah sektor perikanan dan kelautan,” tuturnya.

Direktur Marine Science Technopark (MSTP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof I Nyoman Widiasa mengatakan, mempunyai desalinasi, yaitu pemanfaatan air asin menjadi air tawar.

“Kapasitasnya mencapai 200 ribu liter per hari dalam menghasilkan air layak minum,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya turut menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan SDM masyarakat pesisir pantai Jepara.

“Seperti ruangan pendingin atau cold storage, tambak, dan fasilitas lain yang ada di MSTP Telukawur,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.