Panennews.com – Pemerintah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis dapat memenuhi kebutuhan beras di masa panen raya Februari 2024.
Pasalnya, potensi luas lahan padi Kabupaten Maros yang tengah dipanen tahun ini mencapai 26.617 hektar dan diperkirakan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal maupun nasional.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Maros, Agustam mengatakan bahwa wilayah sentra padi Kabupaten Maros merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Sulawesi Selatan dengan Rata-rata provitas mencapai 5,8 ton.
Menurut dia, Angka sebesar itu bisa bertambah seiring besarnya perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).
“Alhamdulilah kami terus mendapat perhatian dari jajaran kementan, termasuk dalam urusan benih dan mekanisasi sehingga kami optimis Kabupaten Maros dapat memperkuat pangan nasional,” ujar Agustam usai meninjau jalanya panen raya di Desa KT Karaeng Loe dan Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sabtu (24/02/2024).
Selain itu, Agustam juga mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman panen raya tahun ini akan dipercepat untuk melanjutkan akselerasi tanam sehingga indeks pertanaman bisa bertambah menjadi 3 hingga 4 kali tanam.
“Yang pasti kami terus tingkatkan produksi padi kita untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dan kami juga optimis hasil panen tahun ini dapat mencukupi kebutuhan pasar,” katanya.
Lebih lanjut, panen raya padi juga dilakukan para petani di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kegiatan panen diperkirakan akan membanjiri ketersediaan beras di seluruh pasar Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dydik Rudy Prasetya mengatakan bahwa panen tahun ini mengalami peningkatan luas panen dari yang tadinya 51.741 di bulan Januari menjadi 108.435 di Bulan Februari. Luasan tersebut akan meningkat pada bulan Maret sebesar 361.151 hektare.
“Sementara untuk surplus beras bulan Februari diperkirakan mencapai 10.926. Sedangkan untuk surplus di bulan Maret bisa mencapai 922.822. Jika kita melihat angka ketersediaan beras berdasarkan stok tahun lalu makan sebenarnya tidak kekurangan ketersediaan beras karena secara komulatif masih ada sisa stok tahun lalu jika di tambahkan panenan januari dan Februari maka masih ada surplus sekitar 2.8 juta ton. Saya yakin Indonesia banjir gabah,” katanya.