Panennews.com – Selain Bantuan Pangan Nasional (Bapang), kegiatan operasi pasar dengan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) di NTB juga terus menerus dilakukan.
“Bulog bekerjasama dengan para stakeholder di pemerintah, mitra-mitra Bulog pedagang pasar, pengecer beras, outlet-outlet pangan. Beras SPHP adalah produk dari pemerintah yang disalurkan melalui Perum Bulog,” kata Plt Kepala Bulog NTB Ismet Erlando, Rabu (7/2/2024).
Dikatakan, beras tersebut diserap dari petani di seluruh wilayah Indonesia untuk dikemas dan dipasarkan.
Beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
“Saat terjadi lonjakan harga, maka beras SPHP akan berperan penting. Selain dipasarkan secara luas, Beras SPHP kerap dijadikan sebagai bantuan pangan dari pemerintah untuk masyarakat yang tidak mampu atau miskin,” kata Ismet .
Beras Bulog ini tambah Ismet, memiliki kualitas yang hampir setara beras medium, tetapi dengan harga yang lebih murah. Beras SPHP 2024 dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk curah dan kemasan 5 kg dengan harga sesuai yang diatur pemerintah, zona 1 Rp10.900 per Kg, zona 2 Rp11.500 per Kg, dan zona 3 Rp11.800 per Kg.
“Meskipun dipasarkan bebas, pembelian Beras SPHP dibatasi maksimal 10 Kg per orang. Artinya, setiap orang hanya bisa membeli 2 pack yang masing-masing kemasannya berisi 5 Kg beras,” tandasnya lagi.
Dikatakan, kedua instrument ini sangat penting untuk mengendalikan harga beras. Mungkin harga beras belum bisa turun, tapi setidaknya laju kenaikannya dapat dikendalikan.