Panennews.com – Dinas Perindustrian Provinsi NTB menggandeng Joongla, sebuah komunitas yang mengkombinasikan seni dengan kreasi kuliner unik Nusantara untuk melatih para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kuliner di Pantai Sunset Land, Loang Baloq Kota Mataram untuk membuat kreasi kuliner lokal menjadi kuliner berkelas.
Sejak beberapa hari terahir, tim dari Joongla melatih seluruh juru masak yang ada di Pantai Sunset Land Kota Mataram untuk membuat kreasi menu-menu lokal menjadi unik dan tidak biasa.
Puncak pelatihan ini adalah dipersembahkannya beberapa menu lokal yang sudah dikreasikan kepada tim Dinas Perindustrian NTB, Dinas Perindustrian Kota Mataram, dan stakeholders serta pengunjung lainnya, Senin (12/2/2024).
Beberapa menu itu diantaranya, Jagung Lombok Rambak kombinasi bahan dan rasa dari Jagung lokal NTB, bumbu Manis Pedas dan taburan kerupuk kulit rambak.
Rujak Sunsetland menggunakan buah-buahan lokal yang sedang musim seperti kedondong, nanas, bengkuang, dan apel lokal yang dikombinasikan dengan bumbu rujak yang di infused dengan kecombrang.
Udang Pelalah yaitu kombinasi dari bahan baku utama khas lombok yaitu Minyak Kelapa, Terasi dan Cabai juga rempah-rempah yang disajikan bersama Udang dan sambal Doco khas Bima. Bebalung Bakar Rembiga yaitu kombinasi antara Sup Iga Bebalung khas Lombok juga olesan bumbu rembiga bakar.
Nasi Balap Puyung Bakar yaitu kombinasi dari salah bahan Pangan Lokal khas Sembalun yaitu Beras merah yang di olah menjadi nasi bakar dengan perpaduan teri dan telur. Disajikan bersama ayam Plecingan, Terong Sambal Pelalah, dan Krecek.
Jaje Poteng Custard yaitu kombinasi dari Ketan yang di bakar kemudian disajikan dengan saus custard racikan khas dengan Tape Uli Hijau (Poteng) sebagai cocolan.
Menu-menu ini memang terasa menjadi bukan menu biasa. Apalagi disajikan dengan suasana sunset dan senja di pantai ini. Ditambah ciri khas Joongla, setiap penyajian satu jenis menu akan diiringi dengan musik tradisional yang khas.
Sehingga benar-benar menghadirkan sensasi citarasa dan suasana yang sangat berbeda.
Setiap menu disajikan lengkap dengan historisnya. Sehingga, menikmati menu kreasi ini tidak sekedar menjawab urusan indra perasa, tetapi sekaligus mendapat edukasi tentang histori menu.
Chef/ Co-Founder & FnB Director Joongla, Dimas Putra Pratama mengatakan, NTB memiliki keunikan bahan baku pangan lokal. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan di NTB dalam beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, ada tiga komponen dasar yang selalu ada di setiap kuliner NTB, apapun jenis kuliner tersebut. Diantaranya terasi lokal, minyak kelapa lokal, dan cabai.
Dimas mengatakan, dengan mengkobinasikan menu lokal ini, dapat menjadikannya menu mendunia. Menurutnya, beberap juru masak yang sudah diajarkan berkreasi ini sudah mampu membuat kreasi menu lokal sebagaimana ciri khas menu Joongla. Tinggal diperkuat pendampingan.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti,SE.,ME mengatakan, Pantai di Loang Baloq Kota Mataram memiliki potensi destinasi wisata yang cukup menjanjikan jika dikembangkan.
Hadirnya sejumlah tempat tongkrongan pinggir pantai di Sunset Land menurutnya menjadi salah satu potensi besar destinasi pariwisata dengan banyaknya kunjungan yang didominasi generasi usia milenial.
“Disini banyak sekali generasi milenial datang setiap hari untuk menikmati sunset, ini potensi untuk mengenalkan dan menyajika kuliner-kuliner lokal. Kalau generasi millennial ini diberikan menu biasa seperti nasi goreng, poteng, dan lainnya, mereka tidak mau. Dan terancam generasi ini akan meninggalkan kuliner lokalnya,” katanya.
Karena itu, mengkreasikan menu lokal ini dengan melibatkan Joongla, diharapkan generasi NTB akan tertarik dan lebih dekat dengan menu lokalnya. Sehingga kedepan menu-menu lokal ini dapat dipertahankan.
Joongla memiliki keunikan kuliner dengan citarasa kelas dunia. Hal ini juga relevan dengan pengembangan NTB sebagai destinasi wisata dunia.
“Kita menjadi tuan rumah event-event internasional. Lokasi ini bisa menjadi alternatif untuk menikmati kuliner lokal dengan cita rasa kelas dunia. Kalau ini sudah hidup, IKM hidup, ekonomi juga akan hidup. Kita akan berkoordinasi juga dengan Pemkot Mataram untuk menjadikan lokasi ini sebagai destinasi percontohan,” kata Nuryanti.