Panennews.com – Petani di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, mengaku resah pada masa tanam (MT) pertama tahun ini.
Pasalnya, curah hujan cukup tinggi disamping daerah tetangga sudah ada yang diterjang banjir besar. Sebut saja di Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan.
Lebih-lebih pintu air nomor delapan Waduk Wilanglung Kabupaten Kudus telah dibuka pada pekan lalu, Selasa (6/2/2024).
Sehingga menambah kekhawatiran petani, tentang dampak bencana banjir yang mungkin terjadi, sehingga berdampak pada lahan pertanian.
Anwar, Petani Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan mengatakan, padi yang ditanam di sawah yang dekat dengan Sungai Juwana telah berumur dan segera panen pada MT 1.
Sehingga dibukanya pintu Waduk Wilanglung cukup membuat was-was petani di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
“Umurnya sudah empat bulan. Sebagian sudah panen. Sebagian besar belum. Kurang lebih 5 hari sampai 2 pekan lagi panen,” ujarnya, Senin (12/2/2024).
Berdasarkan pengamatannya, debit air di Sungai Juwana masih cukup aman. Namun ia tetap merasa cemas, mengingat pintu Waduk Wilanglung terus dibuka hingga saat ini.
“Waduk Wilanglung dibuka sebenarnya belum terlalu kelihatan. Tetapi tetap ketar-ketir. Apalagi Kudus sudah banjir. Semoga saja aman,” tuturnya.
Kepala Pelaksanaan Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya menilai pembukaan pintu delapan Waduk Wilanglung ini untuk menghindari tanggul Sungai Wulan mengalami jebol dan mengakibatkan banjir bandang.
“Bila tidak dibuka, akibatnya bisa besar. Apalagi di sekitar Sungai Wulan padat permukiman. Kalau tidak dibuka, bisa menimbulkan korban jiwa banyak kalau tanggul jebol,” ungkapnya.
Martinus menilai, debit air Sungai Juwana tergolong masih aman. Selain itu, sungai ini sudah dinormalisasi pada beberapa bulan lalu. Sehingga dibukanya Waduk Wilalung saat ini masih dalam kategori aman.
Ditambahkan, untuk mengantisipasi gagal panen akibat banjir, ia meminta agar segala upaya dilakukan.
“Kami juga meminta pengusaha jasa kombi (alat panen padi) untuk memadatkan jadwal. Yang awalnya sehari satu lokasi menjadi dua. Agar bisa panen cepat,” pungkasnya.