Inflasi Pati Tertinggi di Jateng, Pangan Murah Digelar

oleh -16 views
Penjual kepokmas di Pasar Puri Baru Pati
Penjual kepokmas di Pasar Puri Baru Pati, Jateng (Panennews.com/Ahmad M)

Panennews.com – Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar di Balai Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (29/2/2024).

Program ini dihelat untuk menekan inflasi di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani yang sangat tinggi.

Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Jawa Tengah, Dhani Sardono mengatakan, angka inflasi Pati tertinggi di Jateng.

Tidak hanya itu, Pati tembus lima besar secara nasional berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK).

“Pati ini termasuk lima besar kabupaten/kota se-Indonesia yang dalam IHK tinggi. Paling tinggi se-Jawa Tengah,” ujarnya saat meninjau GPM.

Disebutkan, IHK di Pati pada pekan ini tembus 4,3 persen. Angka ini lebih tinggi daripada pekan-pekan sebelumnya.

Baca Juga :   Produksi Pangan Dalam Negeri Tetap Jadi Prioritas Utama

“Pada awal pekan Februari inflasi Kabupaten Pati sebesar 1 persen,” imbuhnya.

Kemudian merangkak naik pada pekan kedua Februari dengan angka 1,5 persen dan pekan ketiga mencapai 2,5 persen. Tingginya angka inflasi ini menempatkan Kabupaten Pati masuk 5 besar nasional.

“Setiap awal pekan ada rapat yang dipimpin Kemendagri, menampilkan seluruh provinsi dan Kabupaten/kota se-Indonesia yang riskan terhadap inflasi. Kabupaten Pati masuk 5 besar nasional,” terangnya.

Tingginya angka inflasi ini lantaran harga sembako mengalami kenaikan sejak beberapa pekan lalu. Terutama harga besar. Harga salah satu bahan pokok ini tembus Rp16 ribu perkilogram di Kabupaten Pati.

Hal ini membuat Dinas Ketapang Provinsi Jawa Tengah menggelar GPM di Kabupaten Pati.

Baca Juga :   Penggunaan Teknologi Harga Mutlak Untuk Jamin Ketahanan Pangan Indonesia

Setidaknya 3 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Setiap 5 kilogram beras ini dibanderol harga hanya Rp52.000.

GPM di Kabupaten Pati digelar di dua tempat. Yakni di Balai Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong dan Balai Desa Bageng, Kecamatan Gembong. Setiap tempat mendapatkan jatah 1,5 ton beras.

“Mengapa tempat ini kami pilih, satu minggu kemarin yang dipimpin Kemendagri bahwa IHK Kabupaten Pati itu tinggi. Indeks harga konsumen tinggi. Terutama beras. Kami menggandeng Bulog dengan menyediakan beras 3 ton untuk dua titik,” jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya juga menggandeng Idfood, BUMD pangan Jateng dan Gakpotan untuk menyediakan telur. Diharapkan langkah ini bisa menekan angka inflasi di Kabupaten Pati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.