Panennews.com – Kepala Bappeda NTB H Iswandi mengatakan, data berbagai perusahaan garam yang memasarkan produknya selama ini di NTB, tidak dimiliki Dinas Perdagangan (Disdag) NTB. Kendala tersebut akan segera dikoordinasikan untuk dicarikan solusi bersama.
“Industri garam di NTB ini memiliki berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan garam nasional yang sebagian besar masih impor. Oleh karena itu perlu disiapkan semua aspek dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Dikatakan, jika NTB memiliki data yang lengkap, ini bisa menjadi salah satu pasar yang bisa dijangkau. Karena berbicara soal kebutuhan garam, di NTB kebutuhan garam per kapita sebanyak 2,5 kilogram per tahun.
Hal ini perlu menjadi atensi, sebab saat sekarang arah Rencana Pembangunan Daerah (RPD) NTB yang mengusung visi transformasi ekonomi dari tambang menjadi non tambang mulai berjalan.
“Kami ingin sektor non tambang mendominasi. Oleh karena itu semua komoditas unggulan harus ditingkatkan nilai, produktifitasnya, dan investasinya,” kata dia.