Panennews.com – Harga beras mengalami kenaikan pada pekan ketiga bulan Februari, bahkan sempat meroket diharga Rp16.000 perkilogram di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Hadi Santoso mengatakan, komoditas pokok satu ini sekarang sedikit turun yakni Rp15.000 dibandingkan hari sebelumnya yang tembus Rp16.000 perkilogram.
“Kenaikan sebenarnya telah dimulai sejak akhir Januari lalu. Dari Rp14.000 menjadi Rp16.000 kemudian turun ke harga Rp15.800,” ujarnya.
Hadi mengungkapkan, kenaikan harga beras disebakan jeda antar musim panen cukup panjang.
Di Kabupaten Pati misalnya, masa panen terakhir terjadi pada bulan Maret silam. Sementara di bulan Februari panen baru berlangsung di sebagian tempat saja.
“Faktor lain berupa banyaknya beras dari Pati banyak yang dijual keluar daerah. Tetapi untuk persediaan masih aman, tidak ada kelangkaan,” imbuhnya.
Tidak stabilnya harga beras dirasakan para pedagang di Pasar Sleko 1 Kecamatan Pati. Salah satu pedagang Sri Budi (35) mengaku merasakan kenaikan harga sejak satu bulan terakhir.
Sri bahkan menyebut kenaikan tertinggi terjadi jelang Pemilu 2024 kemarin. Padahal dalam waktu bersamaan sejumlah beras bantuan dibagikan kepada para masyarakat.
“Setiap hari bisa saja naik. Kadang naik seribu rupiah. Meski tidak tahu persis faktor kenaikan beras, tetapi jelas harga naik saat ada pemilu,” terangnya.