Panennews.com – Provinsi NTB khususnya Pulau Lombok dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas. Karena itu tak sedikit para pembeli tidak saja datang dari dalam negeri, namun dari luar negeri pun turut melirik dan penasaran ingin menikmati kopi asal Lombok.
Karena fakta itulah tidak sedikit pengusaha kopi terkenal di tanah air turut melakukan pembinaan kepada petani kopi melalui mitra di daerah. Dalam beberapa waktu terakhir, biji kopi berkualitas seperti sulit didapat. Permintaan dari luar negeri pun terbatas mampu dipenuhi.
Pemilik UD. Berkah Alam L Thoriq mengaku, sejak satu tahunan terakhir agak sulit mendapatkan kopi untuk memenuhi permintaan koleganya di Korea Selatan.
Sudah beberapa tahun ini ia inten mengekspor kopi ke pemesan di negeri Ginseng itu. Tahun sebelumnya (2023, red) hanya mampu mengirim kurang dari satu kontainer ke Korea Selatan. Padahal tahun-tahun sebelumnya ia bisa memenuhi hingga empat kontainer.
“Korea masih tetap minta. Tapi saya kesulitan di sini dapat bahan baku kopinya,” ujarnya, Rabu (24/1/2024).
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara yang sangat menyukai kopi. Data dari International Coffee Organization, Korea Selatan menempati peringkat ke-11 di dunia dalam hal konsumsi kopi per kapita pada tahun 2019. Dengan rata-rata 5,9 Kg per orang. Ini lebih tinggi daripada Amerika Serikat yang hanya 4,1 Kg per orang.
Ditambahkan Thoriq kebutuhan biji kopi, selain kesulitan bahan baku. Harga kopi dari tingkat petani juga tinggi. Dari sebelumnya green bean (biji kopi mentah yang belum disangrai) harganya Rp31.000/Kg. Sekarang naik menjadi Rp50.000/Kg.
“Memang banyak yang nyari juga. Datang ke sini beli kopi. Makanya saya ndak berani terlalu menjanjikan dalam jumlah besar kepada buyer di Korea,” tandas Thoriq.
Selain Korea Selatan, China juga menjadi pangsa pasar kopi yang cukup besar. Saat ini tengah mempersiapkan untuk bekerja sama dengan salah satu buyer di sana. Buyer tersebut nantinya bertindak sebagai pengepul yang akan mendistribusikan kopi dari Lombok ke seluruh mitra-mitra di China.
