Panennews.com – Tanaman porang jadi primadona oleh kalangan masyarakat, khususnya sebagian petani di desa maupun kota. Pasalnya, jenis tanaman ini memiliki nilai jual tinggi sehingga banyak di budidayakan.
Dalam budidayanya, tanaman porang ini kerap terserang hama berupa ulat grayak. Hal itu tentunya sangat merugikan karena akan berdampak buruk bagi produktivitasnya hingga menyebabkan gagal panen.
Secara garis besar, datangnya hama ulat grayak pada tanaman porang disebabkan karena kondisi lahan atau media tanam yang cenderung lembab. Biasanya hama ini dapat menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari hama itu pun tengah mengumpat pada balik daun tanaman porang.
Adapun gejala yang ditimbulkan jika tanaman porang terserang hama ulat biasanya dapat membuat kerusakan pada daun. Daun itu nantinya akan timbul bercak-bercak putih hingga menyebabkan lubang-lubang kecil dalam jumlah banyak, sehingga daun tersebut tidak dapat tumbuh lagi serta layu dan juga mati.
Selain itu, kerusakan pada daun akibat hama ini juga dapat menyebabkan tanaman tidak berfotosintesis. Hal itu memberikan dampak buruk bagi produktivitas tanaman, sehingga menyebabkan tidak berbuah hingga gagal panen dalam usia yang cenderung sedikit.
Sementara itu, cara mengatasi hama ulat grayak ini bisa disemprotkan menggunakan pestisida secara langsung pada daunnya. Dosis untuk penggunaan pestisida biasanya dapat berjumlah 1:1 pada daun hingga batangnya, hal ini untuk meminimalisir hama mewabah dan menyebar pada daun porang.
Lebih jauh, pastikan tanaman porang tumbuh pada wilayah yang tidak lembab. Pasalnya, suhu yang lembab ini bisa menyebabkan ulat grayak menyerang secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, cara selanjutnya yaitu pastikan tanaman porang tidak ditanam pada daerah yang lembab.
