Gelaran Operasi Pasar Sukses, Jateng Berhasil Tekan Harga Cabai

oleh -25 views
cabai_keriting_merah
Foto : Panen News

Panennews.com – Sepekan menggelar operasi pasar cabai, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menekan fluktuasi harga cabai yang sempat mencapai Rp80 ribu-Rp90 ribu per kilogram.

Kini, harga cabai di pasaran berada di kisaran Rp50 ribu-Rp70 ribu per kilogram.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bersyukur atas hal tersebut. Menurutnya, hal itu karena langkah strategis yang dilakukan Pemprov Jateng bersama Bank Indonesia dan Satgas Pangan serta instansi terkait, mampu menekan harga.

Ia menjelaskan, operasi pasar komoditas cabai dilakukan selama sepekan. Mulai dari 9-15 Desember di Pasar Karangayu, Pedurungan, dan Gayamsari Kota Semarang.

“Dampak kelihatan setelah satu minggu terakhir, kami lakukan intervensi harga cabai. Cabai rawit merah dulu Rp80 ribu-Rp90 ribu, setelah terus operasi pasar menurun diangka Rp73 ribu, dan menurun kembali ke Rp62 ribu. Sedangkan cabai merah keriting saat ini Rp54 ribu/kilogram,” ujarnya, seusai tinjauan operasi pasar di Pasar Karangayu, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga :   Antisipasi El Nino, Presiden Instruksikan Gelar Pasar Sembako Murah

Nana mengatakan, akan komitmen menggelar kegiatan serupa pada komoditas yang mengalami kenaikan harga. Ini sekaligus upaya menekan inflasi Jateng, yang kini mencapai 3,16 persen.

“Terus akan kita tingkatkan operasi pasar untuk stabilkan harga. Ke depan tidak hanya di tiga pasar di Kota Semarang, juga di kabupaten/kota lain di Jateng, Insyaallah. Supaya memengaruhi harga dan keterjangkauan harga, untuk membeli komoditas sehari-hari,” paparnya.

Lebih lanjut, Pedagang sayuran di Pasar Karangayu Royati mengaku, harga cabai memang menurun sejak lima hari lalu. Dari semula dijual Rp80 ribu-Rp90 ribu per kilogram.

Baca Juga :   Harga Ayam Tinggi, Mentan Amran Percepat Revisi UU Peternakan

“Kalau cabai rawit sekarang saya jual sekitar Rp65 ribu per kilogram. Kalau yang cabai merah besar Rp62 ribu. Turunnya lima hari ini,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur BUMD PT Jateng Agro Berdikari, Totok Agus Siswanto mengatakan, operasi pasar cabai bukan untuk menyaingi harga pedagang. Langkah itu merupakan strategi memengaruhi harga psikologis pasar.

“Ketika harga psikologis di pasar terpengaruh, pemasok juga akan terpengaruh. Sebenarnya, cabai di tingkat petani masih murah. Yang mahal di rantai perdagangan,” urainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.