Produksi Sapi Dan Daging Turun, Peternak Sapi Di Pasuruan Diminta Manfaatkan KUR

oleh -12 views
Hewan Sapi
Ilustrasi Hewan Sapi - Foto : Panen News/Amar

Panennews.com – Pasca penyakit PMK, populasi sapi potong dan sapi perah di Kabupaten Pasuruan, mengalami penurunan hingga 7%. Dampaknya, produktifitas susu juga turun hingga 30%.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah mengatakan, sepanjang tahun 2022 lalu, populasi sapi potong turun 6% sebanyak 7000 ekor dari dari 117.679 menjadi 110.618 ekor.

Begitu pula dengan sapi perah yang populasinya juga turun 7% dari 97.101 ekor di tahun 2021 menjadi 90.304 ekor di tahun 2022.Turunnya populasi murni disebabkan banyaknya sapi yang sakit dan mati akibat terserang PMK (penyakit mulut dan kuku).

Baca Juga :   DPR RI : Pemerintah Harus Cari Solusi, Atasi Kenaikan Harga Daging Dan Telur

“Kalau turun, ya sudah pasti akibat terserang PMK. Ada yang mati, ada pula yang sembuh tapi kesehatannya belum bisa pulih 100%,” katanya. Di Pasuruan, Rabu (08/11/2023).

Dengan turunnya populasi, secara otomatis juga berdampak pada menurunnya produktifitas susu. Pada tahun 2021, produksi susu sapi di Kabupaten Pasuruan mencapai 137.590 ton. Dan di tahun 2022 turun hingga 30 persen menjadi 96.385 ton.

Kata Alfiah, menurunnya produksi susu disebabkan banyak faktor. Salah satunya karena sapi yang sembuh dari PMK, namun tidak dapat memproduksi susu dengan jumlah seperti biasanya. Bahkan ada yang sudah tidak bisa lagi menghasilkan susu.

Baca Juga :   Warga Binaan Lapas Kelas IIB Pati Diajari Beternak Lele

“Sapi yang sembuh dari PMK, banyak yang belum pulih kesehatannya. sehingga mempengaruhi produksi susu. Yang biasanya 12-20 liter, sekarang cuma bisa diperas sekali dengan hanya 8 liter saja,” terangnya.

Dengan fakta yang seperti itu, Dinas Peternakan menghimbau kepada para peternak agar dapat membeli sapi yang baru atau minimal tukar tambah.

Dengan demikian, upaya untuk menambah populasi dan produksi susu dan daging bisa dikejar kembali.

“Tahun ini harapannya kita bisa mengembalikan populasi dan produksi susu melalui penambahan populasi dari masyarakat atau KUD melalui pembelian KUR. Jadi peternak dapat mengangsur dari bank pemerintah,” harap Alfiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.