Modeling Budidaya Rumput Laut Di Wakatobi, Terapkan Hasil Panen Berkualitas

oleh -60 views
Wakatobi Resmi Jadi Modeling Rumput Laut, KKP Optimis Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Pembudidaya 3
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan modeling budidaya rumput laut seluas 51,25 hektare di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Program ini bagian dari strategi membangun industri hilir rumput laut nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.

“Sesuai petunjuk bapak presiden, kita ingin melakukan hilirisasi karena rumput laut kita produksinya nomor dua di dunia, tetapi kita belum bisa mendapat manfaat yang besar dari sini,” ungkap Menteri Trenggono di lokasi modeling Desa Numana, Kecamatan Wangi Wangi Selatan, Sabtu (25/11/2023).

Merujuk data FAO 2022, Indonesia merupakan negara produsen rumput laut terbesar kedua di dunia dengan volume produksi 9,6 juta ton. Produsen utama adalah China sebesar 20,8 juta ton.

Namun belum termanfaatkan secara maksimal, sehingga belum sebagai negara eksportir produk hilir rumput laut dunia.

Baca Juga :   KKP Gandeng GISLI, Perkuat Penghasilan Kesejahteraan Nelayan

Untuk itu, kata Menteri Trenggono, Wakatobi menjadi salah satu modeling budidaya rumput laut dari empat daerah lainnya yaitu, Maluku Tenggara, Rote Ndao, Buleleng dan Lombok Timur.

“Program modeling budidaya rumput laut menerapkan pengelolaan berbasis kawasan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Lewat strategi ini produksi di hulu dapat meningkat dan berjalan berkesinambungan dengan hasil panen berkualitas,” jelasnya.

Adapun fasilitas yang disiapkan KKP mendorong produktivitas di hulu mulai dari unit produksi bibit rumput laut (UPBRL) kultur jaringan.

Selain itu, ada juga fasilitas kebun starter rumput laut, hingga menyiapkan perahu ketinting sebagai sarana transportasi pembudidaya saat beraktivitas. Sedangkan di sisi hilir, KKP tengah menyiapkan fasilitas untuk kegiatan usaha pengolahan.

Baca Juga :   Menteri Trenggono Harapkan Penerapan UU Ciptaker Lingkup Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru

“Saya tadi melihat langsung proses kultur jaringan mulai dari penyiapan media hingga menghasil bibit rumput laut yang berkualitas dan siap ditanam di laut,” akunya.

Sementara itu, Menteri Trenggono menambahkan, pelaksanaan program modeling rumput laut melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama produksi.

Dengan demikian, program ini sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.

“Kita ingin masyarakat di sini menjadi masyarakat produksi, artinya mereka menjadi komponen produksi yang kuat yang kemudian bisa sejahtera dari kegiatan produksi budidayanya. Kemudian hasil panen itu bergeser ke proses nilai tambah berikutnya, masuk ke industri untuk kepentingan berbagai macam, seperti bahan baku farmasi, makanan, dan seterusnya,” beber Menteri Trenggono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.