Konsumsi Ikan Rendah, Sleman Dorong Budidaya Ikan Yang Sehat Berbasis Teknologi

oleh -19 views
WhatsApp Image 2023-11-07 at 13.54.30
Hasil Panen Ikan Dari Budidaya Berbasis Teknologi (Dok. Pemkab Sleman)

Panennews.com – Di tengah produksi yang tinggi, konsumsi ikan air tawar di Sleman khususnya ikan lele masih rendah.

Hal ini karena ada stigma bahwa ikan, terutama lele, dibudidayakan secara tidak sehat. Untuk itu, dikembangkan budidaya ikan secara sehat bahkan memanfaatkan teknologi digital.

Dalam kegiatan panen ikan dari Gerakan Pembudidaya Ikan Go Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah diimplementasikan sejak Juni lalu di Desa Garongan, Donokerto, Turi, Sleman, dan dipanen pada Kamis (02/11/2023) lalu.

Dalam budidaya ikan ini, petani menggunakan microbubble generator Banoo yang mampu menghasilkan kadar oksigen di dalam air yang jauh lebih tinggi, sehingga kualitas air menjadi lebih baik.

Kondisi ini membuat ikan menjadi lebih sehat dan nafsu makannya meningkat sehingga produksi ikan bisa meningkat sampai 40% dan masa panen menjadi lebih pendek. Sistem ini juga terkoneksi secara digital.

“Oleh karena itu, saya harapkan dengan adanya kegiatan ini akan memotivasi para petani ikan di Sleman untuk mampu memproduksi ikan yang sehat karena memperoleh makanan yang bernutrisi dari bahan-bahan yang baik, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan,” ujar Kustini.

Baca Juga :   Mengenal Ikan Layang, Ciri-Ciri Dan Habitatnya

Menurutnya, apabila ada jaminan bahwa ikan yang dibudidayakan secara sehat dan baik, maka masyarakat akan tertarik dan tidak ragu untuk mengkonsumsinya.

“Dengan jaminan ini diharapkan tingkat konsumsi ikan akan meningkat, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani ikan,” ujarnya.

Selain itu, Ia juga menyebut Sleman memiliki program gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemar Ikan) dan mengawasi mutu dan keamanan produk hasil perikanan.

“Dengan Gemar Ikan diharapkan masyarakat tidak hanya mengkonsumsi ikan segar tetapi juda dapat mengkonsumsi berbagai diversifikasi olahan ikan, untuk menarik minat anak-anak agar suka makan ikan. Ketersediaan pakan ternak dan ikan yang terjamin kandungan nutrisinya serta berasal dari bahan yang baik akan memberikan jaminan kepada masyarakat agar tidak takut mengkonsumsi produk ikan,” tuturnya.

Kabupaten Sleman selama ini dikenal sebagai penyuplai ikan air tawar terbesar di Provinsi DIY. Dengan 675 kelompok pembudidaya ikan, sebanyak 60% ikan konsumsi di DIY dihasilkan di Sleman.

Baca Juga :   Penasehat Menteri KKP Prof. Rokhmin Dahuri Jelaskan Kelebihan Produktivitas Udang Vaname

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital, Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyatakan, kegiatan ini memfokuskan pada pemanfaatan teknologi digital dalam rantai nilai teknik pemeliharaan dan budidaya melalui pemanfaatan teknologi Internet of Thing (IoT) melalui Microbubble.

Sistem ini dapat berperan dalam memberikan tambahan kadar oksigen pada kolam dan mengontrol kualitas air serta dilengkapi juga dengan autofeeder , yaitu IOT untuk mengukur dan memberikan pakan ikan secara otomatis.

“Parameter – parameter tersebut dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan kolam budidaya secara lebih presisi sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas hasil panen,” ujarnya.

Setelah penerapan teknologi digital IoT, dilakukan pendampingan kepada pembudidaya selama 2 periode siklus tebar ikan nila hingga digelar panen raya.

“Besar harapan saya bahwa program ini dapat dilakukan dan diteruskan bersama-sama oleh seluruh pihak, dengan komitmen untuk menciptakan ekosistem pendukung implementasi teknologi digital sektor perikanan yang berkelanjutan,” ujar Bonifasius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.