Impor Masih Tinggi, Kementan Dongkrak Produktivitas Petani Anggur Di Sulteng

oleh -14 views
65499d7cdd13a106675510
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Potensi wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai wilayah produsen komoditas anggur mendapat perhatian khusus dari Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat mengunjungi Kelompok Tani (Poktan) Duyu Bangkit Kota Palu, disela agenda Jambore Penyuluh Pertanian Nasional Tahun 2023, pada Selasa (07/11/2023).

“Kita tahu, Indonesia impor anggur kurang lebih Rp 7 triliun, ini Sulawesi Tengah bisa selesaikan impor ini. Saya yakin 5 tahun ke depan bisa diselesaikan. Ini menekan devisa, mensejahterakan petani karena agrolimatnya cocok,” sebut Mentan Amran.

Selain itu, Mentan Amran juga mengajak kepada petani anggur Sulawesi Tengah untuk terus mendorong agar produktifitas anggur di Sulawesi Tengah.

“Perlu di tingkatkan produktifitas sehingga BEP mungkin 1 tahun yang awalnya 3 tahun, yang dimana kalau anggur ini menguntukan pasti ramai-ramai di tanam” ujar Mentan Amran.

Baca Juga :   Panen Raya Bawang Putih di Pemalang, Kualitasnya Tak Kalah Dari Produk Impor

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Kelompok Tani (Poktan) Duyu Bangkit, Palu, Sulawesi Tengah.

Dedi bersama rombongan disambut oleh ketua poktan Saifudin, dan langsung berdialog bersama para petani anggur Duyu Bangkit.

Lebih lanjut, Dedi mengapresiasi produk anggur Dayu Bangkit yang memiliki potensi yang luar biasa, dengan berbagai macam jenis anggur yang sudah ditanam oleh Poktan Dayu Bangkit.

“Bahwa anggur dari Poktan Dayu Bangkit ini tidak sempat keluar, karena orang berbondong-bondong datang dan memanen anggur dan membelinya, artinya dalam segi pemasaran luar biasa indonesia setiap tahun kurang lebih 6-7 triliun rupiah import anggur padahal Palu dapat menyediakan anggur bukan hanya untuk konsumsi Palu, tidak hanya Sulteng tetapi juga indonesia.” kata Dedi

Baca Juga :   Pemerintah Turun Tangan, Pupuk Murah Digelontorkan

Lebih jauh, Dedi mengharapkan melalui poktan seperti Dayu Bangkit produktifitas dapat ditingkatkan, seperti yang sudah diterapkan salah satu anggotanya, yang sudah melakukan pelatihan di Korea.

“Di Korea dia, mendapatkan ilmu bagaimana membuat kompos dari daun hasil pemapasan anggur, ternyata dapat mendongkrak produktifitas yang luar biasa.” ujar Dedi.

Dedi pun memaparkan kiat untuk meningkatkan pengembangan budidaya anggur petani, dimulai dengan menerapkan pertanian presisi atau smart farming.

“Produktivitas dan kualitas anggur naik yang akan berdampak meningkatnya kesejahteraan petani, karena anggur yang dihasilkan tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga untuk ekspor” tutup Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.