Panennews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri pengolahan minyak atsiri agar bisa berdaya saing di kancah domestik dan global.
Apalagi, dengan posisi geografis di wilayah tropis, Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk menjadi champion dalam budidaya komersial tanaman penghasil minyak atsiri tropis.
Hingga saat ini, terdapat 40 jenis tanaman atsiri tropis yang dapat berkembang di Indonesia dan 17 jenis di antaranya telah dibudidayakan secara komersial.
“Pengembangan minyak atsiri, melibatkan rantai nilai yang terintegrasi dari hulu sampai.hilir, yakni mulai dari petani atsiri rakyat, penyuling rakyat, hingga industri hilir pengolahan minyak atsiri yang dipasarkan di dalam negeri dan ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Rabu (08/11/2023).
Dirjen Industri Agro menjelaskan, minyak atsiri merupakan bahan baku utama industri hilir seperti aromatheraphy, flavour, fragrance, cosmetics, dan wellness products yang digunakan sebagai produk konsumsi masyarakat dan/atau menjadi bahan penolong bagi industri lainnya.
“Industri minyak atsiri adalah bagian dari warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan,” ujarnya.
Selain itu, Putu juga menegaskan, pihaknya terus memacu performa industri pengolahan minyak atsiri dalam negeri agar turut berkontribusi mendongkrak perekonomian nasional.
Kinerja ekspor produk minyak atsiri Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD172,9 juta. Adapun lima negara tujuan utama ekspor komoditas minyak atsiri Indonesia adalah Amerika Serikat, India, Prancis, China, dan Spanyol.
Putu mengemukakan, dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar yang potensial dan strategis untuk mengoptimalkan penggunaan berbagai produk turunan minyak atsiri.
“Dengan program hilirisasi industri yang dikombinasikan dengan upaya peningkatan penyerapan pasar domestik, rantai nilai minyak atsiri dari hulu hingga hilir dapat terus berputar sehingga mampu menjaga harga jual minyak atsiri mentah yang dihasilkan petani rakyat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Putu menyatakan bahwa Kemenperin senantiasa mendukung aktivitas hilirisasi industri dalam rangka menciptakan nilai tambah komoditas produk agroindustri termasuk minyak atsiri.
“Kami terus mendukung upaya discovery inovasi, formulasi, recipe, dan/atau penciptaan ragam jenis baru produk hilir minyak atsiri yang akan memperkaya khazanah budaya bangsa sekaligus membuka peluang pengembangan industri hilir minyak atsiri,” imbuhnya.