Panennews.com – Kenaikan harga beras di NTB yang terjadi beberapa bulan terakhir ini, disoroti Komisi II Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan DPRD Provinsi NTB.
“Kenaikan harga beras dipicu oleh mahalnya biaya produksi. Karena itu kami meminta kepada Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi agar memberikan atensi terhadap persoalan tersebut. Persoalan ini harus diatensi (Pj Gubernur NTB,” kata Khairul Warisin, Senin (06/11/2023).
Disampaikan Warisin, ada langkah yang bisa dilakukan untuk menekan inflasi kenaikan harga beras tersebut, bisa diawali bekerja sama dengan pihak Bulog.
“Pj Gubernur harus melakukan kerja sama dengan pihak Bulog untuk melakukan operasi pasar murah, yang bertujuan untuk menekan dan mengendalikan inflasi kenaikan harga beras,” ujarnya.
Ditegaskan, pihaknya juga menginginkan agar Pj Gubernur NTB tidak tutup mata mengenai persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat itu.
“Pj Gubernur NTB tidak boleh diam dengan kondisi yang ada (harga beras naik),” tandas Warisin.
Menurutnya, dengan bekerja sama bersama Bulog, pihak Pemprov NTB dapat melihat daerah mana saja yang memiliki tingkat harga yang masih tinggi.
Lebih lanjut, kerjasama tersebut, nantinya pihak Bulog akan membentuk Satgasnya untuk disebar ke spot-spot yang dinilai harga beras masih terbilang tinggi.
“Nanti bisa dilihat daerah mana saja yang harga berasnya masih tinggi,” imbuh dia.