Panennews.com – Dalam rangka bentuk sinergitas antara Polri dan Kemenko Pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK), Polres Lembata, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) turut melaksanakan Bakti Sosial Penanaman Pohon yang juga diselenggarakan seluruh Indonesia.
Ini adalah penanaman sepuluh Juta Pohon antara Polri dan Kemenko PMK untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta keselarasan oksigen. Jenis anakan pohon yamh ditanam terdiri dari tanaman mahoni, ketapang, trembesi, g-malin, kedimbing, kelor.
Kegiatan penanaman pohon tersebut berada di dua lokasi hutan lindung yakni area Mukoona Kelurahan Lewoleba Timur Kecamatan Nubatukan,dan area bendungan Waikomo Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan.
Kapolres Lembata, AKBP Josephine Vivick Tjangkung mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas Polri dan Kemenko Pembangunan Manusia dan kebudayaan ( PMK ).
“Wujudnya kami telah lakukan kerja bakti dengan menanam 250 pohon di area bendungan Waikomo Lewoleba Barat 15 November 2023 lalu. Ini sebagai bentuk sinergitas kami dengan Kemenko PMK ,” kata AKBP Josephine Vivick Tjangkung, Kamis (16/11/2023) .
Kegiatan penanaman pohon ini jelas AKBP Josephine dengan harapan kegiatan penanaman pohon sebagai gerakan penghijauan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta keselarasan oksigen.
“Gerakan penghijauan ini juga sebagai paru-paru dunia dimana pertumbuhannya menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan makhluk hidup,” jelas AKBP Josephine.
Lebih lanjut, Kapoleres Lembata menyebutkan penanaman 250 pohon yang dilaksanakan Polres lembata ini menunjukkan kolaborasi positif dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Jadi penanaman 250 pohon di Lembata ini adalah bagian dari sinergitas Polri dengan Kemenko PMK dalam rangka pelaksanaan penanaman Sepuluh Juta Pohon,” katanya.
Langkah-langkah ini sebut AKBP Josephine mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau.
“Dengan adanya aksi menanam pohon ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keseimbangan ekosistem ,” tutup AKBP Josephine.
