Panennews.com – Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi NTB di sektor non tambang. Salah satunya dengan menggenjot ekspor produk hasil pertanian dan perkebunan, termasuk perikanan dan kelautan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB kembali memfaslitasi pelaku usaha eksportir NTB untuk melakukan ekspor buah manggis dan ikan tuna ke dua negara tujuan.
Pj. Gubernur NTB, Gita Ariadi bersama Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap, melepas secara simbolis ekspor produk ikan tuna dan manggis ke Dubai dan Singapura.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap mengatakan, disamping pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, Bank Indonesia juga turut mendorong kebangkitan ekonomi NTB terutama melalui diversifikasi pengembangan ekspor komoditas unggulan non-tambang.
Antusiasme dan permintaan calon buyer dari luar negeri terhadap komoditas unggulan di Provinsi NTB tercatat sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa kualitas produk-produk NTB memiliki daya saing di pasar global.
“Alhamdulillah, NTB kembali melakukan eksport produk unggulan non tambang. Kita berharap produk unggulan NTB untuk non tambang bisa semakin besar ekpornya. Karena permintaan di luar negeri cukup besar,” kata Berry, Sabtu (14/10/2023)
Untuk ekspor ikan tuna dengan tujuan negara Singapura senilai Rp1,09 miliar dan ekspor buah manggis sebesar 1 ton dengan negara tujuan Dubai, senilai Rp102 juta.
Lebih lanjut Berry menjelaskan, bahwa PDRB Provinsi NTB non tambang triwulan II 2023 tercatat masih melanjutkan tren pertumbuhan positif dengan tumbuh sebesar 4,11% (yoy).
Secara khusus, pertumbuhan tersebut didukung oleh kinerja positif LU perdagangan dan LU transportasi seiring dengan momentum HBKN, serta pemulihan aktivitas pariwisata yang tercermin dari peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Perkembangan positif tersebut turut didukung oleh inflasi yang terkendali. Pada September 2023, inflasi tahunan Provinsi NTB mencapai 2,29% (yoy), melandai dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,84% (yoy) dan telah kembali pada rentang target 3±1%.
“Melalui momentum ini diharapkan dapat memperkuat komitmen para stakeholder terkait untuk terus berkolaborasi dalam mendukung kebangkitan ekonomi NTB dan memanfaatkan peluang sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih berkualitas,” harapnya.